Kamis, 14 November 2013

12 Persamaan Syi'ah dengan Yahudi

1. Yahudi telah mengubah-ubah Taurat, begitu pula Syiah, mereka punya Al-Qur’an hasil kerajinan tangan mereka yakni “Mushaf Fathimah” yang tebalnya 3 kali Al-Qur’an kaum Muslimin. Mereka menganggap ayat Al-Qur’an yang diturunkan berjumlah 17.000 ayat, dan menuduh sahabat menghapus sepuluh ribu ayat lebih.

2. Yahudi menuduh Maryam yang suci berzina (QS. Maryam: 28), Syiah melakukan hal yang sama terhadap istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ‘Aisyah —radhiallahu ‘anha— sebagaimana yang diungkapkan Al-Qummi (pembesar Syiah) dalam Tafsir Al-Qummi (II/34).

3. Yahudi mengatakan, “Kami tidak akan disentuh oleh api neraka melainkan hanya beberapa hari saja.” (QS. Al-Baqarah: 80). Syiah lebih dahsyat lagi dengan mengatakan, “Api neraka telah diharamkan membakar setiap orang Syiah,” sebagaimana tercantum dalam kitab mereka yang dianggap suci Fashl Kitab (hal.157).

4. Yahudi meyakini, Allah mengetahui sesuatu setelah terjadinya sesuatu itu padahal Allah tadinya tidak tahu, begitu juga dengan Syiah. Orang-orang Syiah menyebutnya sebagai akidah al bada’. Abu Abdillah berkata, “Seseorang belum dianggap beribadah kepada Allah sedikit pun, hingga ia mengakui adanya sifat bada’ bagi Allah.” (Ushulul Kafi fi Kitabit Tauhid: 1/331).

Bayangkan, mereka menisbahkan kebodohan kepada Allah yang telah berfirman,
“Katakanlah, “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib kecuali Allah.” (QS. An-Naml: 65)

Sementara di sisi lain, mereka berkeyakinan bahwa para imam mereka mengetahui segala ilmu pengetahuan dan tak ada sedikit pun yang samar baginya. Al Kulaini, seorang ulama paling terpercaya di kalangan Syiah berkata di dalam bukunya, “Bab bahwa para imam mengetahui ilmu yang telah dan akan terjadi, dan tidak ada sesuatu apa pun yang tersembunyi bagi mereka.” (Al Kafi: 1/261).

5. Yahudi berkata, “Tidak layak (tidak sah) kerajaan itu melainkan di tangan keluarga Daud.” Syiah berkata, ”Tidak layak Imamah itu melainkan pada Ali dan keturunannya.”

6. Yahudi menghalalkan darah setiap muslim. Demikian pula Syiah, mereka menghalalkan darah Ahlussunnah/Sunni.

7. Yahudi tidak menetapkan adanya jihad hingga Allah mengutus Dajjal. Syiah Rafidhah mengatakan, ”Tidak ada jihad hingga Allah mengutus Imam Mahdi datang.”

8. Orang-orang Yahudi memberikan kepemimpinan kepada anak keturunan Nabi Harun ‘alaihis salam, bukan keturunan Nabi Musa ‘alahis salam. Demikian pula orang-orang Syiah, mereka memberikan kepemimpinan kepada keturunan Al Husein radhiyallahu ‘anhu, bukan Al Hasan radhiyallahu ‘anhu.

Dalam riwayat orang-orang Syiah disebutkan, dari Hisyam bin Salim, dia berkata, “Aku berkata kepada Ash-Shadiq Ja’far bin Muhammad —‘alaihimas salam, manakah yang lebih utama Al Hasan atau Al Husein?” Maka dia berkata, “Al Hasan lebih utama dari Husein.” Aku berkata, “Lalu bagaimana bisa imamah setelah Al Husein ditampuk keturunan Al Husein, bukan keturunan Al Hasan?” Maka Ja’far berkata, “Sesungguhnya Allah —Tabaraka wa Ta’ala— menyukai jika sunnah Musa dan Harun berlaku kepada Al Hasan dan Al Husein —‘alaihimas salam. Apakah engkau tidak melihat bahwasanya Musa dan Harun itu keduanya adalah nabi? Demikian pula Al Hasan dan Al Husein, keduanya adalah imam. Tapi, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan nubuwwah bagi keturunan Harun, bukan Musa, walaupun Musa lebih afdhal dari Harun —‘alaihimas salam.”

9. Syiah Imamiyah menetapkan 12 imam mereka untuk menyerupai jumlah pemimpin dari kalangan Bani Israil, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al Maidah: 12.

10. Orang-orang Yahudi membenci Jibril. Mereka mengatakan bahwa Jibril adalah musuh kita dari kalangan malaikat. Adapun Syiah berkata, Jibril telah keliru dalam menyampaikan wahyu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka juga berkata, “Sesungguhnya Jibril ‘alaihis salam telah berkhianat ketika menyampaikan wahyu kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, padahal sepantasnya dan yang lebih berhak adalah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.”

Inilah Syiah, bagaimana bisa mereka menuduh Jibril ‘alaihis salam berkhianat, padahal Allah Azza wa Jalla telah menyifatinya dengan al amin (yang dapat dipercaya) dalam firman-Nya,
“Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al Amin (Jibril).” (QS. As-Syu’ara: 193)

11. Yahudi sangat keras memusuhi kaum Muslimin, firman Allah Azza wa Jalla, artinya:
“Pasti kamu akan dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS. Al Maidah: 82)

Demikian pula dengan orang-orang Syiah, sangat memusuhi Ahlus Sunnah wal Jamaah, bahkan menganggap mereka sebagai najis.

12. Yahudi dan Syiah, keduanya tidak bersifat adil dalam memberikan kecintaan dan kebencian. Di satu sisi, Yahudi bersifat ghuluw terhadap sebagian nabi dan orang-orang shaleh mereka. Mereka menempatkannya sebagai sembahan yang diagungkan. Seperti perkataan mereka yang dikutip dalam al Qur’an,
“’Uzair anak Allah.” (Qs. At-Taubah: 30)

Namun di sisi lain, mereka mencela sebagian nabi dan menuduh mereka sebagai penjahat. Demikian pula dengan Syiah, Anda dapat melihat mereka berlebih-lebihan mengagungkan Ali radhiyallahu ‘anhu dan sebagian keturunan beliau, bahkan menempatkan mereka sebagai sembahan dan berkeyakinan bahwa Allah Azza wa Jalla bersatu dalam dzat mereka. Namun di sisi lain, mereka mencela sahabat dan kaum Muslimin. Menuduh mereka munafik dan kafir.
Meski banyak memiliki persamaan, Yahudi dan Nasrani telah selangkah lebih maju dari Syiah dalam hal etika. Ketika orang-orang Yahudi ditanya, “Siapa penganut terbaik agama kalian?” Mereka menjawab, “Sahabat-sahabat Musa.” Orang-orang Nashrani pun ditanya dengan pertanyaan yang sama, jawaban mereka, “Para penolong ‘Isa.” Dan ketika orang-orang Syiah ditanya, “Siapa pengikut paling durhaka dari agama kalian?” Mereka menjawab, “Sahabat-sahabat Muhammad.”

SUMBER

Rabu, 13 November 2013

4 Strategi Bangsa Yahudi Menghancurkan Masyarakat Dunia

Para pemuka yahudi telah menyusun langkah strategis berikut petunjuk pelaksanaan yang harus dijadikan tumpuan jalan bagi Bani Israil dalam protokolat zionisme. Jalan pertama untuk mewujudkan cita-cita agung bangsa yahudi adalah Menghancurkan agama dan sistem keyakinan yang ada di muka bumi ini. Dalam doktrin keempat disebutkan : Harus menyingkirkan atau mensterilkan pemikiran agama (Tuhan) dari benak dan akal pikiran setiap manusia, kemudian menggiringnya
untuk fokus pada materi, dengan begitu yang ada di dalam otak manusia hanyalah uang. Dan untuk merealisasikan rencana trsebut bangsa yahudi harus menguasai dunia informasi kemudian memperdayakan sarana informasi tersebut untuk propaganda misi yahudi secara optimal.

Bangsa yahudi meletakkan agama sebagai musuh nomor satu, sebab agama bagi masyarakat dunia adalah tiang pancang akhlaq dan moralitas kehidupan sosial yang sehat. Ketika agama hancur maka kebejatan moral dimana-mana. Beberapa diantara cara mereka (yahudi) menghancurkan dan merusak masyarakat dunia adalah :


Pelacuran
Para pembesar yahudi sengaja memakai pengumbar aurat ini untuk mendatangkan devisa bagi negara sebanyak-banyaknya. Bisnis prostitusi dan prilaku seks bebas yang dipropagandakan israel benar-benar menghancurkan sendi-sendi agama dan moralitas masyarakat dunia. Seks bebas seakan menjadi agama baru bagi penduduk eropa dan amerika bahkan pada masyarakat timur yang dikenal memegang teguh prinsip moralitas. Seks bebas menjadi gaya hidup bangsa israel, untuk memuaskan nafsu masyarakat israel tidak perlu terikat dalam bingkai pernikahan. Penduduk israel bebas-sebebasnya mencari pasangan di luar nikah, karena itu aborsi banyak terjadi. Dan pemerintah yahudi israel memiliki instansi khusus untuk menangani anak-anak haram yg lahir di luar nikah

Seks Sejenis
Tidak puas dengan bisnis pelacuran, mereka juga menebar aksi perilaku menyimpang homoseks dan lesbians, bahkan perilaku sodomi menjadi santapan masyarakat dunia. Pemerintah eropa dan amerika melegalkan hubungan najis tersebut dalam undang-undang. Pera pegiat yahudi sangat  gencar menyebarkan perilaku kelainan ini di seluruh lapisan, dengan dalih memberi kebebasan individu dan menghormati hak asasi manusia. Modus operandi para homo dan lesbian ini adalah mengajak wanita untuk berpakaian ala lelaki dan berperilaku seperti lelaki dan juga sebaliknya. Bahkan ada hakim agung di Oxford yang meminta agar perilaku menyimpang ini diakui secara hukum di kalangan remaja.

Sastra & Seni
Atas nama sastra dan seni manusia bejat ini dapat berbuat apa saja yang diinginkannya. sastra dan seni hanyalah alat propaganda untuk meraih impian menjadi majikan dunia di jagad ini. Mereka memperjuangkan kebebasan para perlaku seni dan sastra mengekspresikan karya-karya mereka di panggung kehidupan.  Atas nama seni mereka menampilkanfilm-film porno dan gambar-gambar tidak seronok yang tersebar melalui media cetak dan elektronik tanpa ada batas undang-undang yang melarangnya. Kini lihat apa yang ada di pusat hiburan dan film internasional, bangsa yahudi begitu kuat menancapkan perannya di sana. Dunia film benar-benar surga bagi impian besar bangsa yahudi. Hollywood benar-benar menjadi senjata andalan bangsa israel untuk tatanan hidup bangsa dunia. Mayoritas film-film yang bertajuk hedonisme, terorisme, lebih-lebih yang berbau pornografi adalah hasil karya najis sutradara dan produser yahudi. 99% film hollywood yang bertajuk kehidupan sosial berisi materi pendegradasian moral dan pembejatan nilai-nilai agama. Semua itu merupakan rencana besar yahudi untuk menghancurkan sendi-sendi kehidupan masyarakat internasional.

Perang Pemikiran (ghazwul fikr)
Kekalahan dalam perang salib, menjadi pukulan telak, sekaligus pelajaran berharga bagi manusia barat. Kekalahan tersebut juga menginspirasi mereka untuk mengalahkan Islam dengan cara lain. Sebab sebesar apapun kekuatan mereka mustahil dapat mengalahkan kedigdayaan Islam.Orang barat meyakini para satria islam dalam berperang menggunakan spirit akhirat dedikasi dan kepahlawanan tanpa batas dalam membela dan memperjuangkan agama Allah. Karenanya memrangi Islam dengan kekuatan senjata hanya akan berakhir dengan kekalahan. Berangkat dari realita itu manusia barat merubah strategi perang mereka dalam menghadapi umat Islam. Mereka tidak lagi memakai kekuatan senjata, mereka menggunakan kekuatan logika, perang pemikiran yang jamak ( Ghazwul fikr). dengan strategi ini mereka ingin mengacak-acak elemen kekuatan dalam Islam dan memporak-porandakan sendi aqidah umat Muhammad SAW.

Maka dari itu rang-orang barat melakukan riset secara mendalam untuk mengetahui rahasia keagungan umat Islam. Dari studi mereka itu didapatlah kesimpulan bahwa spirit iman dan keislaman yang utuh di sendi syariat Islam yang membuat para satria islam tampil gagah perkasa dalam peperangan. Orang barat juga meyakini bahwa nilai-nilai luhur dalam Islam mampu menyatukan sesama muslim dan memobilisasi semangat juang mereka. Ajaran Islam mampu melebur fanatisme ras suku, golongan dan bangsa dalam bingkai persaudaraan Islam, yang bersendikan nilai iman yang utuh dan tulus. Karenanya dalam Islam tidak terdapat sekat-sekat rasialisme, kekabilahan, kulit putih/kulit hitam, kaya/miskin, dll. Yang ada hanya Islam, karena yang paling mulia di mata Allah SWt  adalah ketaqwaan.

Dari sinilah para satria salib dari penjuru eropa, mengikrarkan tekad bersama, untuk saling bantu memerangi dan menghabisi bangsa arab dan umat Islam secara keseluruhan. Sebuah Maklumat perang untuk menghabisi kaum muslim dengan cara pendangkalan aqidah umat Islam. Adapun teknis pelaksanaan perang tersebut adalah dengan menebar keragu-raguan di benak dan pemikiran diantara umat Islam, memprovokasi Umat untuk menerapkan nalar kritis terhadap aqidah islam, membumikan pola pikir sekuler dan liberal dikalangan Islam, menggiring umat islam untuk menyibukan diri mereka dengan pelik urusan dunia, jauh dari kisi agama. Dengan menjauhkan umat muslim dari ajaran Islam merupakan paruh langkah untuk kehancuran Islam.

Adalah Orientalisme dan Misionarisme yang merupakan dua senjata utama manusia barat yang mereka pakai untuk melancarkan perang pemikiran tersebut. riak-riak orientalisme mulai menggeliat di di altar kehidupan umat sejak akhir abad 19 hingga awal abad 20 hingga detik ini bahkan hingga era yang akan datang. Gerakan orientalisme yang dimotori para orientalis abrat memiliki kesamaan dengan gerakan misionarisme yang dimotori misionaris. Keduanya memiliki misi dan visi yang sama yaitu :

    Menghancukan Islam dari dalam
    Menebar keraguan pada kaum muslim terhadap ajaran islam
    Membusukan karakter dan kredibilitas Nabi Muhammad SAW
    Mengkerdilkan pemikiran Islam
    Menghapus dan menambah kandungan kitab-kitab kuning dengan khurafat (cerita bohong)
    Mengaburkan dan mereduksi sejarah Islam
    Menebar fitnah, permusuhan pertikaian, gesekan, antar komunitas dan faksi-faksi Islam
    Memerangi bahasa arab yang menjadi bahasa Al-Quran
    Memprovokasi pemuda Islam agar kagum dengan budaya dan peradaban barat
    Gerakan pemurtadan Umat Islam


Meskipun mereka satu visi, namun orientalis dan misionaris memiliki jalan berbeda. Orientalis menempuh jalan dengan memakai karya tulis, makalah, artikel, dan tulisan-tulisan ilmiah., melalui seminar, diskusi, diktat kuliah dan forum ilmiah. Sedangkan para misionaris memakai lembaga pendidikan dasar, mulai dari Tk, play group, SD, SMP dan SMA sebagai senjata perang mereka. Lebih dari itu para misionaris juga mendirikan lembaga-lembaga sosial. Keduanya merupakan senjata tajam bangsa yahudi untuk menghancurkan Umat Islam.
Propaganda bangsa yahudi tersebut tidak akan berhenti, mereka akan terus berusaha memalingkan umat muslim dari ajaran Islam, dan materi adalah senjata utama bagi yahudi untuk mendangkalkan aqidah umat. Setelah mebaca pin point diatas apakah kalian tidak merasa terancam sbg seorang muslim? Apakah kalian lebih mendewakan Nasionalisme, kehidupan hedonis, dan berpaling dari perang yang sedang terjadi ini? Buka mata dan hati kalian. Mereka tidak akan berhenti sampai kalian meninggalkan Agama kalian, mereka tidak akan sebenar-benarnya menajdi kawan kalian, mereka seperti serigala berbulu kucing, dibalik perbuatan manis mereka ada niatan buruk.


    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لا يَأْلُونَكُمْ خَبَالا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الآيَاتِ إِنْ -كُنْتُمْ تَعْقِلُون

 Hai orang-orang beriman janganlah kamu mengambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang dari luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya menimbulkan kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu, telah nyata kebencian dari mulut mereka dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi sungguh telah kami terangkan padamu ayat-ayat kami, jika kamu memahaminya. ( QS Ali Imran, 3 : 118-120)

SUMBER

Selasa, 12 November 2013

Inilah Bapak Satanisme Modern

ALEISTER Crowley (lahir Edward Alexander Crowley lahir 12 Oktober 1875 – meninggal 1 Desember 1947 pada umur 72 tahun) adalah seorang penulis, hedonis, revolusionis seksual dari Inggris, dan seorang okultis. Di sepanjang perjalanan hidupnya ia banyak memberikan pengaruh bagi perkembangan okultisme modern di Inggris.
Ia dilahirkan di 30 Clarendon Square di Royal Leamington Spa, Warwickshire. Ayahnya, Edward Crowley, memiliki usaha brewery dan ibunya, Emily Bertha Bishop, adalah keturunan dari Devon dan Somerset.

Pada Desember 1896, Crowley mulai mendalami okultisme dan mistisisme. Ia kemudian menerbitkan buku puisinya yang pertama berjudul Aceldama. Pada tahun 1898, Crowley bergabung dengan kelompok okultisme Order of the Golden Dawn. Di dalam kelompok tersebut ia mendapat banyak pengaruh dari MacGregor Mathers yang adalah pemimpin dari kelompok okultisme tersebut.

Kelompok okultisme ini banyak memberikan pengajaran tentang ilmu magis yang berasal dari Kabala dan Resicrucianism. Pada tahun 1912 Crowley bergabung dengan kelompok okultisme pimpinan Karl Kellner yaitu Ordo Templi Orientis (OTO). Kelompok ini menekankan pada kekuatan magis seksual yang selama ini dicari-cari oleh Crowley.

Pada tahun 1916 ketika ia tinggal di New Hampshire, Amerika Serikat, ia mengangkat dirinya sebagai penyihir terkemuka. Di dalam upacara pengangkatan dirinya tersebut ia membaptiskan seekor kodok yang diberi nama Yesus Kristus dan kemudian menyalibkannya.

Kecanduannya terhadap heroin telah membuat ia mengalami infeksi pernapasan dan pada tahun 1947 ia pun meninggal dunia dalam usia 72 tahun. Berbagai tulisan telah ia buat seperti Magick, The Book of the Law, dan The Equinox.

Ia disebut-sebut sebagai bapak satanisme modern.

sumber

Gibson, Yahudi, dan Hollywood

TIDAK banyak orang non-Yahudi yang bisa hidup di Hollywood. Mel Gibson, katanya, adalah pengecualian. Suatu kali, Joe Eszterhas menulis di The Sun bahwa Mel urung membuat film The Maccabees adalah karena kebencian Mel pada kaum Yahudi. “Akhirnya saya menyimpulkan bahwa alasan Anda tidak menggarap film The Maccabees adalah alasan paling buruk yang pernah ada. Anda benci Yahudi,” tulis Joe .

Mel dengan Yahudi adalah cerita lama. Pada tahun 2006, ada satu insiden yang tak mungkin dilupakan oleh Mel. Ketika ia ditangkap oleh polisi Los Angeles karena mengebut mobil dalam kondisi mabuk, Mel berkata, “Semua orang Yahudi harus bertanggungjawab terhadap seluruh peperangan yang terjadi di muka bumi!”
James Mee, sang polisi tersebut, terkejut bukan kepalang mendengar ucapan Mel. Di Amerika, perkataan seperti ini adalah tabu luar biasa. Malah Mel berkata lagi, “Are you a Jew?”
Itu adalah tirai pertama yang terbuka betapa bencinya Mel kepada Yahudi. Lihatlah film-film Mel. Salah satunya adalah “The Passion of Christ”. Dalam film yang mengisahkan kehidupan Yesus sebelum disalib itu, Mel dengan tegas ingin mengatakan bahwa kaum Yahudilah yang sesungguhnya berada di balik penyaliban dan kesengsaraan Yesus. Film ini mendapat kecaman dan juga pujian di seluruh dunia.
Yang memuji menyatakan bahwa Mel telah sangat berhasil memotret kesengsaraan Yesus ketika mendapat siksaan dari penguasa Romawi Herodes dan kaki tangannya. Sedangkan yang mengecam, kebanyakan dari kelompok Zionis, menyatakan bahwa Mel menuding kaum Yahudi telah menyiksa Yesus dan secara tegas memperlihatkan sosok Gibson sebagai seorang anti-Semit.
Ayah Mel, Hutton, mendukung sikap anaknya tersebut. Mel bersama Hutton pun mengajak seluruh warga Amerika dan dunia untuk bisa bersikap kritis terhadap perjalanan sejarah dunia yang seluruhnya mereka yakini ada yang mendalanginya.
Kebencian Mel, disebut-sebut memang ada hubungannya dengan ayahnya. Hutton Gibson adalah tradisionalis Katolik. Sudah sejak lama Hutton dianggap banyak mengeluarkan pernyataan kontroversi. Ia pernah menyatakan bahwa Konsili Vatikan II tidak sah karena diatur oleh Mason dan Yahudi. Hutton berpegang pada Tesis Siri.
Karena pandangan Hutton yang secara konsisten sangat kritis terhadap orang-orang Yahudi, dan merupakan pendukung teori konspirasi tentang orang-orang Yahudi dan peran mereka dalam sejarah, Hutton pun tak pelak secara luas dianggap sebagai anti-semit.
Gibson juga berpegang pada klaim bahwa 11 September 2001 serangan teroris tidak dilakukan kebanyakan oleh umat Islam , melainkan dilakukan oleh “remote control” Zionis.
Lantas, berapa lama Mel bisa bertahan di Hollywood dan mengapa ia bisa sukses? tidakkah ada tangan bekerja di balik kesuksesan Mel? Jika Mel sebuah pengecualian, maka Yahudi adalah raja Hollywood.

sumber: zilzaal