Senin, 13 Mei 2013

Rahasia Dibalik Kejahatan Yahudi Kepada Kaum Muslimin


Rahasia Dibalik Kejahatan Yahudi Kepada Kaum Muslimin. Ide mendirikan negara Yahudi dalam perkembangan gerakan Zionis, sebenarnya banyak dipengaruhi oleh Theodore Herzl. Dalam tulisannya, Der Jadenstaat (Negara Yahudi), dia mendorong organisasi Yahudi dunia untuk meminta persetujuan Turki Usmani sebagai penguasa di Palestina agar diizinkan membeli tanah di sana. Kaum Yahudi hanya diizinkan memasuki Palestina untuk melaksanakan ibadah, bukan sebagai komunitas yang punya ambisi politik (lihat: Palestine and The Arab-Israeli Conflict, 2000: 95). Keputusan ini memicu gerakan Zionis radikal. Bersamaan dengan semakin melemahnya pengaruh Turki Usmani, para imigran Zionis berdatangan setelah berhasil membeli tanah di Palestina utara. Imigrasi besar-besaran ini pun berubah menjadi penjajahan tatkala mereka berhasil menguasai ekonomi, sosial dan politik di Palestina dengan dukungan Inggris (Israel, Land of Tradition and Conflict, 1993:27).

Berakhirnya Perang Dunia I, Inggris berhasil menguasai Palestina dengan mudah. Sherif Husein di Mekah yang dilobi untuk memberontak kekuasaan Turki juga meraih kesuksesan. (1948 and After: Israel and Palestine, 1990:149). Rakyat Palestina semakin terdesak dan menjadi sasaran pembantaian. (2000:173). Agresi Zionis terus berlanjut, 360 desa dan 14 kota yang didiami rakyat Palestina dihancurkan dan lebih 726.000 jiwa terpaksa mengungsi.

Akhirnya pada Jumat, 14 Mei 1948, negara baru Israel dideklarasikan oleh Ben Gurion, bertepatan dengan 8 jam sebelum Inggris dijadwal meninggalkan Palestina. Untuk strategi mempertahankan keamanannya di masa berikutnya, Israel terus menempel AS hingga berhasil mendapat pinjaman 100 juta U$D untuk mengembangkan senjata nuklir.

Elisabeth Diana Dewi dalam karya ilmiahnya, The Creation of The State of Israel menguraikan bahwa secara filosofi, negara Israel dibentuk berdasarkan tiga keyakinan yang tidak boleh dipertanyakan: (a) tanah Israel hanya diberikan untuk bangsa pilihan Tuhan sebagai bagian dari Janji-Nya kepada mereka. (b) pembentukan negara Israel modern adalah proses terbesar dari penyelamatan tanah bangsa Yahudi. (c) pembentukan negara bagi mereka adalah solusi atas sejarah penderitaan Yahudi yang berjuang dalam kondisi tercerai berai (diaspora). Maka, merebut kembali seluruh tanah yang dijanjikan dalam Bibel adalah setara dengan penderitaan mereka selama 3000 tahun. Oleh sebab itu, semua bangsa non-Yahudi yang hidup di tanah itu adalah perampas dan layak untuk dibinasakan.

Yahudi dalam Al-Quran
Fakta fenomenal saat ini yang menggambarkan arogansi, kecongkakan dan penindasan Yahudi terhadap kaum muslimin adalah hikmah yang harus diambil dari Firman-Nya: Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.” (QS.17:4). Dalam tafsir Jalalayn dijelaskan bahwa maksud fil ardhi dalam ayat itu adalah bumi Syam yang meliputi Suriah, Palestina, Libanon, Yordan dan sekitarnya.

Pembunuhan bukan hal asing dalam sejarah Yahudi. Bahkan nabi-nabi mereka, seperti Nabi Zakariya dan Nabi Yahya pun dibunuh. Mereka juga mengira telah berhasil membunuh Nabi Isa dan bangga atas usahanya. Tapi Al-Quran membantahnya (QS.4:157). Inilah di antara makna bahwa yang paling keras permusuhannya terhadap kaum beriman ialah orang Yahudi dan musyrik (QS. 5:82).

Penolakan janji Allah (QS. 5:21-22) yang memastikan kemenangan jika mau berperang bersama Nabi Musa, membuktikan sebenarnya Yahudi adalah bangsa penakut, pesimis, tamak terhadap dunia dan lebih memilih hidup hina daripada mati mulia. Bahkan QS. 5:24 menggambarkan bahwa mereka tidak butuh tanah yang dijanjikan dan tidak ingin merdeka selama masih ada sekelompok orang kuat yang tinggal di sana. Lalu mereka meminta Nabi Musa dan Tuhannya berperang sendiri.

Oleh karena itu Al-Quran menggambarkan bahwa kerasnya batu tidak bisa mengimbangi kerasnya hati kaum Yahudi. Sebab masih ada batu yang terbelah lalu keluar mata air darinya dan ada juga yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah (QS. 2:74). Keras hati kaum Yahudi ini di antaranya disebabkan hobi mereka mendengarkan berita dusta dan makan dari usaha yang diharamkan (QS. 5:24).

Dua Belas Kejahatan Yahudi
Dalam buku Qabaih al-Yahud dijelas 12 kejahatan Yahudi yang termaktub dalam Al-Quran. Kejahatan itu adalah sebagai berikut:


Menuduh Nabi Musa punya penyakit kusta karena tidak mau mandi bersama mereka. (QS. 33:69)
Enggan melaksanakan Taurat, sehingga Allah mengangkat gunung Tursina untuk mengambil perjanjian yang teguh. (QS.2:93)
Tidak mau beriman kecuali jika melihat Allah langsung. (QS. 2:55 dan 4:153)
Merubah perintah agar masuk negeri yang dijanjikan seraya bersujud dan mengucapkan hithah, yakni memohon ampunan. Tapi mereka mengganti perintah itu dengan cara melata di atas anusnya dan mengatakan hinthah, yakni sebutir biji di rambut. (QS. 2:58-59
Menuduh Nabi Musa mengolok-olok mereka saat mereka disuruh menyembelih sapi betina. (QS. 2:67)
Menulis Alkitab dengan tangan mereka, lalu mengatakan ini dari Allah. (QS. 2:79)
Memutar-mutar lidahnya untuk menyakinkan bahwa yang dibacanya itu adalah wahyu yang asli. (QS. 3:78)
Merubah Firman Allah. (QS.2:75)
Menyembah patung sapi saat ditinggal Nabi Musa mengambil Taurat. (QS.2: 51 dan 92)
Mengatakan Tangan Allah terbelenggu. (QS.5:64)
Menuduh Allah itu faqir. (QS. 3:181)
Menyuruh Nabi Musa dan Tuhannya berperang untuk mereka (QS.5:24)
Di samping itu, sosok nabi yang seharusnya dijadikan suri tauladan, justru dinistakan. Nabi Ibrahim dalam Kejadian pasal 12:10-16 dan 20:1-14, dikisahkan sebagai orang yang hina, menjijikkan dan rakus harta benda. Beliau dituduh menjual isterinya yang cantik demi meraih keuntungan. Kitab suci mereka tidak pernah menceritakan beliau sebagai Nabi pemberani yang menghancurkan patung meskipun harus dilemparkan kedalam api, menyeru ayah dan kaumnya meninggalkan kemusyrikan. Kisah memilukan juga menimpa Nabi Luth. Dalam Kejadian Pasal 19:30-38, beliau dikisahkan menzinahi kedua putrinya dalam keadaan mabuk.

Islam adalah musuh permanen bagi Yahudi dan Nasrani. Sebab Islam adalah satu-satunya agama yang kitab sucinya mengoreksi langsung kesalahan dua agama itu. Ibarat seorang adik, ia berani membongkar kejahatan kedua kakaknya. Oleh sebab itu, kedengkian mereka tidak akan padam dan masih eksis dalam kajian-kajian mereka. Contoh kedengkian intelektual ini seperti klaim bahwa Al-Quran banyak dipengaruhi kosa kata Ibrani, seperti diungkapkan Adnin Armas dalam bukunya Metodologi Bibel dalam Studi Al-Quran. Klaim ini dicetuskan oleh Abraham Geiger (1810-1874), seorang rabi dan pendiri Yahudi Liberal di Jerman dalam karyanya, Apa yang telah Muhammad pinjam dari Yahudi?

Jauh sebelumnya, Imam Syafi’i telah menolak tudingan semisal itu dan menguatkan bahwa Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab. Sebab semua lafadz dalam Al-Quran mustahil tidak dipahami oleh semua orang Arab, meskipun sebagian lafadz itu ada yang tidak dimengerti oleh sebagian orang Arab. Hal ini mengingat luasnya samudera bahasa Arab, bukan karena kata itu tidak berasal dari bahasa Arab. Karena kata-kata yang dituduhkan asing itu telah menjadi bahasa Arab, dikenal dan telah digunakan oleh masyarakat Arab sebelum turunnya Al-Quran.

Anehnya, virus Geiger kini berkembang subur di sebagian umat. Pengacauan studi Islam dan maraknya franchise-franchise hermeneutika untuk menafsirkan Al-Quran di sebagian institusi pendidikan tinggi Islam sangat potensial melemahkan akidah dan ukhuwah. Fenomena ini perlu dipertimbangkan para tokoh umat di samping fatwa tentang pemboikotan produk Israel dan Amerika.

Inilah Sosok Yahudi Di Balik Pembakaran Al Aqsha Pertama Kali


“KETIKA Masjidil Aqsa dibakar,” ujar Golda Meir, “aku tidak tidur semalam suntuk karena aku mengira bahwa bangsa Arab akan memasuki Palestina secara berbondong-bondong.”

Tapi Meir salah. Pagi harinya, ternyata tidak terjadi sesuatu. Tak ada orang Arab. Tak ada siapapun yang datang. Semuanya, buat Meir, baik-baik saja.

Meir membakar Masjid Al-Aqsa pada tanggal 21 Agustus 1969.

“Itu hari terberat dalam pemerintahanku,” ungkap Meir, Perdana Menteri Israel keempat dan menjadi Perdana Menteri perempuan Israel pertama kalinya, “namun itu adalah hari termudah dalam pemerintahanku.”

Meir adalah salah satu dari ke-24 deklarator berdirinya negara Israel.  “Itu adalah hari-hari yang kulalui pasca pembakaran (masjid Al-Aqsha) tersebut.”



Itu adalah hari Kamis. Hari yang begitu bersejarah. Itulah hari ketika salah satu kiblat pertama umat Islam itu dibakar. Ketika mimbar kebanggaan Sang Penakluk al-Quds, Sultan Shalahuddin, tak sempat lagi diselamatkan. Hangus bersama kobaran api yang melahap Masjid Umar, mihrab Zakariya, Maqam Arbain, tiga koridor masjid, dan kubah kayu bagian dalam masjid. 48 unit jendela masjid pun hancur berkeping-keping bersama ambruknya atap masjid. Dinding dan mihrab masjid langsung menderit hebat.

Api pertama kali dikobarkan oleh seorang zionis berkebangsaan Australia, Michael Dennis Rohan, dengan dibantu oleh orang-orang Yahudi lainnya.

Kobaran api pertama ini menandai proyek terpadu yahudisasi al-Aqsha dan Al Quds. Dari bawah digerogoti; puluhan galian dan terowongan Yahudi mengancam robohnya pondasi al-Aqsha. Di atas, gelegar jet-jet tempur Zionis dengan intensitas dahsyat suara memekakkannya selalu siap menggedor kekokohan bangunan masjid. Sementara di darat, serbuan gerombolan-gerombolan Zionis-Israel tak pernah mengenal kata henti. Berbagai rupa penodaan, penistaan, dan makar untuk menghancurleburkan al-Aqsha bertubi-tubi terus dilancarkan.

MENELUSURI TOKOH YAHUDI DIBALIK TRAGEDI HOLOCAUST DAN KONTROVERSIYA


Karl Haushofer adalah Seorang Profesor Yahudi yang terkenal dengan teori “The Heartland Theory” dan merupakan teman akrab dari pemimpin Nazi Adolf Hitler, dari situ Haushofer bisa mempengaruhi Hitler dengan menyodorkan teori-teorinya, diantaranya teori geopolitik dan juga teori ras unggul bangsa Arya dan yang paling mengejutkan sekaligus mengerikan Haushofer ternyata juga punya andil sangat besar dalam kasus pengejaran dan pembunuhan orang-orang Yahudi yang dilakukan Nazi-Jerman dalam Perang Dunia II yang dikenal dalam peristiwa Tragedi Holocaust.

Holocaust sendiri merupakan genosida sistematis yang dilakukan Jerman Nazi terhadap berbagai kelompok etnis, keagamaan, bangsa, dan sekuler pada masa Perang Dunia II.



Bangsa Yahudi di Eropa merupakan korban-korban utama dalam Holocaust, yang disebut kaum Nazi sebagai "Penyelesaian Terakhir Terhadap Masalah Yahudi". Jumlah korban Yahudi umumnya dikatakan mencapai enam juta jiwa. Genosida ini yang diciptakan Adolf Hitler dilaksanakan, antara lain, dengan tembakan-tembakan, penyiksaan, dan gas racun, di kampung Yahudi dan Kamp konsentrasi. Selain kaum Yahudi, kelompok-kelompok lainnya yang dianggap kaum Nazi "tidak disukai" antara lain adalah bangsa Polandia, Rusia, suku Slavia lainnya, penganut agama Katolik Roma, orang-orang cacat, orang cacat mental, homoseksual, Saksi-Saksi Yehuwa (Jehovah's Witnesses), orang komunis, suku Gipsi (Orang Rom dan Sinti) dan lawan-lawan politik. Mereka juga ditangkap dan dibunuh. Jika turut menghitung kelompok-kelompok ini dan kaum Yahudi juga, maka jumlah korban Holocaust bisa mencapai 9-11 juta jiwa.


Kembali kita ke tokoh Yahudi Karl Haushofer.
Mengapa Karl Haushofer yang seorang Yahudi bisa dengan kejamnya menghasut Nazi untuk melakukan pembantaian terhadap kaumnya sendiri?. Apa alasan dibalik pembantaian tersebut?.

Karl Ernst Haushofer lahir di Munich, Bavaria (Jerman), pada 27 Agustus 1869. Dia terlahir dari keluarga Yahudi Jerman, dari pasangan Max Haushofer, seorang ekonom, dan Frau Adele Haushofer.
Pada masa mudanya Haushofer di kenal oleh teman-temannya dan juga Martha Mayer Doss yang akhirnya menjadi istri dari Haushofer sebagai pemuda yang berpikiran sangat kritis, mengenyam pendidikan sampai tingkat atas. Lulus dari sekolah tingkat atas, Karl muda mendaftar sebagai tentara Bavaria. Karir di dinas ketentaraan, Karl menamatkan pendidikan di Lembaga Pendidikan Ketentaraan Bavaria (Kriegschule), Akademi Artileri (Artillerieschule), dan Bavarian War Academy (Kriegsakademie). Kemudian tahun 1896 Karl muda menikah dengan Martha Mayer Doss, juga seorang Yahudi.

Setelah menikah Haushofer meneruskan pendidikannya hingga menjadi perwira tinggi dan berdinas di Angkatan Perang Kerajaan Jerman dean karena kecakapannya karir Haushofer melejit hingga menduduki jabatan sebagai Staff Corp di tahun 1899. Bahkan pada tahun 1903, Karl Haushofer diangkat menjadi tenaga pengajar di Bavarian Kriegsakademie.

Tahun 1908, Haushofer dikirim ke Jepang guna mempelajari sistem ketentaraan di negeri Matahari Terbit itu. Di Jepang, Haushofer juga didaulat menjadi instruktur resimen artileri tentara Nippon. Dari Jepang, Haushofer yang menguasai banyak bahasa asing selain Jerman, seperti Inggris, Perancis, dan Rusia, ditugaskan melawat ke beberapa negara Timur Jauh seperti Korea, India, Tibet, Cina dan beberapa negara Asia lainnya.

Selama bertugas di Timur Jauh inilah, Haushofer yang memang telah lama tertarik dengan ajaran-ajaran mistis dari Timur melanjutkan penelitiannya. Dia juga menerjemahkan beberapa literatur Budhisme dan Hindu. Menurut sejumlah peneliti, ketertarikan Haushofer terhadap ajaran mistis-esoteris bukan tanpa sebab. Latar belakang keluarganya dipercaya memang telah bersentuhan dengan hal-hal seperti ini. Haushofer merupakan salah satu tokoh dari sebuah persaudaraan mistis pemuja setan yang lebih di kenal dengan ajaran Kabbalah, inilah yang membentuk kepribadian Karl Haushofer.

Dari perjalanannya keliling Timur Jauh inilah, Haushofer kemudian memperkenalkan sebuah Teori Geo-Politik yang dinamakan “The Heartland Theory” yang intinya berbunyi: “Siapa pun yang bisa menguasai Heartland maka ia akan mampu menguasai World Island”.
Heartland atau jantung bumi menurut Haushofer merupakan sebutan bagi wilayah Asia Tengah, dan World Island mengacu pada kawasan Timur Tengah. Kedua kawasan itu merupakan kawasan kaya minyak bumi dan juga gas.

Teori ini sesungguhnya bukan otentik dari Haushofer, namun adaptasi dari Sir Alfrod McKinder (1861-1947), seorang pakar geopolitik asal Inggris terkemuka abad ke-19.
Yang pada masa sekarang ini oleh seorang sarjana Amerika bernama Nicholas Spykman, menambahkan teori ini dengan mengatakan, “Siapa pun yang bisa menguasai World Island, maka ia menguasai dunia.”

Jadi apa yang kita lihat saat ini di Milenium ketiga, bahwa teori ini juga dianut oleh Gedung Putih dan merupakan tujuan bagi masa depan Amerika, sehingga bisa kita ketahui beberapa presiden Amerika dimulai dari Bush sampai Obama mereka berambisi menguasai Afghanistan, Irak, dan negeri-negeri sekitarnya melalui teori tersebut.



Bagaimanakah Karl Haushofer bisa menjadi otak dari peristiwa Holocaust yang mengerikan tersebut?.

Karl Haushofer dikenal dekat dengan perwira-perwira Jerman, bahkan dikabarkan berkawan akrab dengan dua tokoh Nazi, Adolf Hitler dan Sekretarisnya, Rudolf Hess. Kepada Hitler, Haushofer menyodorkan teori geopolitik dan juga teori ras unggul bangsa Arya.

Buku karangan Hitler yang diasisteni Hess berjudul “Mein Kampf” (Perjuanganku, 1926)—buku ini menjadi buku suci Partai Nazi—dilatarbelakangi teori yang dikemukakan Haushofer. Menurut Haushofer, agar bangsa Jerman bisa menjadi bangsa terkuat di dunia, maka ras Arya harus memurnikan dirinya dan menyingkirkan semua orang Jerman yang bukan berasal dari ras ini. Teori Charles Darwin yang juga seorang Yahudi pun dikemukakan oleh Haushofer sehingga Adolf Hitler menjadi semakin jatuh dalam pengaruhnya.

Berkat pengaruh dari Haushofer inilah, ketika Nazi berkuasa, maka dilakukan pemurnian ras Arya secara besar-besaran. Semua orang Jerman yang bukan berasal dari ras ini dikejar-kejar dan dihancurkan, secara khusus orang Yahudi yang memang banyak mendiami wilayah Jerman menjadi target utama.
Masa lalu Hitler yang memiliki hubungan yang buruk dengan orang Yahudi menambah kebenciannya terhadap bangsa yang satu ini. Secara diam-diam Haushofer memprovokasi Hitler agar terus mengejar dan mengusir orang-orang Yahudi dari Jerman dan kawasan sekitarnya.

Mengapa seorang Haushofer yang juga Yahudi Jerman berbuat seperti ini?.

Jawabannya bisa ditemukan dalam sebuah pertemuan rahasia 13 keluarga berpengaruh Yahudi di Judenstaat, Frankfurt, Bavaria, di kediaman Sir Mayer Amschell Rothschild pada tahun 1773. Saat itu Rotshchild melontarkan dua rencananya.

Pertama, menyusun 25 program penguasaan dunia yang kemudian kita kenal sekarang sebagai Protokolat Zionis.

Yang kedua, Rotshchild menyebut nama Adam Weishaupt—seorang mantan Yesuit—untuk mendirikan dan memimpin organisasi konspiratif modern bernama Illuminati.

Pertemuan Frankfurt ini menyepakati, mereka harus menemukan kembali harta karun King Solomon yang mereka yakini terbenam dalam reruntuhan Haikal Sulaiman yang ada di bawah Masjidil Aqsha di Yerusalem. Caranya adalah dengan merebut Yerusalem dari tangan bangsa Palestina yang sudah ribuan tahun mendiaminya.

Karena itu seorang tokoh Yahudi bernama Theodore Hertzl ditugaskan menemui Sultan Abdul Hamid II yang kala itu menjadi Khalifah Turki Utsmaniyah agar mau menyerahkan Tanah Palestina bagi bangsa Yahudi. Sultan Abdul Hamid II menolak mentah-mentah permintaan ini walau kemudian Hertzl mengiming-imingi Sultan dengan harta berlimpah. Namun dengan keteguhannya Sultan Abdul Hamid II tidak bergeming sedikit pun. “Selama jantungku masih berdetak dan darahku masih mengalir, aku haramkan Tanah Palestina bagi kalian wahai Yahudi, ” demikian jawaban dari Sultan Abdul Hamid II.

Akibatnya Hertzl dan petinggi Yahudi geram dan membuat satu strategi untuk meruntuhkan khilafah dengan memunculkan seorang Turki Muda bernama Mustafa Kemal Attaturk. Dengan kekejian dan kelicikannya Sultan Abdul Hamid II pun tersingkir. Kekhalifahan Turki Utsmani dibubarkan, dan Mustafa Kemal Attaturk menjadi pemimpin Turki dan mensekulerkan negeri itu. Satu penghalang telah tumbang. Walau demikian Yerusalem belum bisa diduduki.

Theodore Hertzl kemudian menyelenggarakan Kongres Internasional Zionisme (1897) yang diselenggarakan di Basel, Swiss. Kongres ini menyepakati bahwa seluruh Yahudi-Diaspora, istilah bagi orang-orang Yahudi yang masih terserak di seluruh dunia, agar secepatnya melakukan imigrasi ke Promise Land atau yang menurut mereka Kota Suci Yerusalem. Seruan Kongres Internasional Zionis ini tidak ditanggapi dengan antusias. Banyak keluarga Yahudi yang sudah mapan di Eropa dan Amerika enggan pindah ke Yerusalem. Meraka menolak seruan itu walau para ketua Zionis memaksanya.

Akhirnya tidak ada jalan lain, imigrasi Yahudi ke Palestina harus melalui jalan paksaan. Harus ada satu kondisi yang memaksa orang-orang Yahudi-Diaspora agar mau pindah ke Palestina.
Dan tugas tersebut ada pada Karl Haushofer yang di anggap sangat mengusai keadaan pada masa itu.

Akhirnya Haushofer berhasil dengan gemilang mendekati Hitler dan kemudian—tanpa disadari—ulah Nazi mengejar-ngejar orang Yahudi mengakibatkan banyak orang Yahudi yang kabur dari negerinya dan berbondong-bondong ke Palestina.

Namun ini yang sangat menyesakkan bagi bangsa Yahudi Eropa, bagaimana mungkin seorang Karl Haushofer yang berdarah Yahudi mampu melakukan pembantaian berdarah terhadap kaumnya sendiri melalui tentara Nazi karena alasan untuk menduduki tanah Palestina.

Seperti yang telah dikemukakan oleh Norman Finkeltstein dalam “The Holocaust Industry” atau Frederich Toben, peristiwa Holocaust sesungguhnya didalangi oleh kaum Zionis-Yahudi guna memaksa orang-orang Yahudi lainnya agar mau pindah ke Palestina, lewat tangan Adolf Hitler.
Bahkan Norman Finkelstein yang juga berdarah Yahudi menentang cara-cara kotor Zionis ini. Dalam bukunya, Finkelstein membongkar mitos Holocaust dan menyebutnya sebagai proyek pemerasan yang dilakukan Zionis terhadap negara-negara Eropa dan juga dunia, dengan mengorbankan kaum Yahudi Eropa yang sebenarnya enggan untuk ke Palestina.



Namun tidak sedikit yang beranggapan kalau  Holocaust hanya sebuah peristiwa yang diciptakan untuk tujuan tertentu. Pengingkaran holocaust atau holocaust dinilal adalah kepercayaan bahwa Holocaust tidak pernah terjadi, atau jauh lebih sedikit dari 6 juta orang Yahudi yang dibunuh oleh Nazi; dan bahwa tidak pernah ada rencana terpusat untuk memusnahkan bangsa Yahudi; atau bahwa tidak ada pembunuhan masal di kamp-kamp konsentrasi.

Mereka yang percaya akan hal ini biasanya menuduh bangsa Yahudi atau kaum Zionis mengetahui hal ini dan mengadakan konspirasi untuk mendukung agenda politik mereka. Karena Holocaust dianggap ahli-ahli sejarah sebagai salah satu kejadian paling banyak didokumentasikan dalam sejarah, pandangan-pandangan ini tidak dianggap kredibel, dengan organisasi-organisasi seperti American Historical Association mengatakan bahwa Holocaust denial sebagai "at best, a form of academic fraud."
Ini yang membuat pernyataan holocaust denial di muka umum merupakan pelanggaran hukum di sepuluh negara Eropa, termasuk Perancis, Polandia, Austria, Swiss, Belgia, Romania, dan Jerman.

Holocaust deniers lebih suka disebut Holocaust "revisionists". Kebanyakan ahli sejarah mengatakan bahwa istilah ini menyesatkan. Historical revisionism adalah bagian dari ilmu sejarah; yaitu penyelidikan ulang dari accepted history (sejarah yang sudah diterima secara umum) dengan tujuan untuk lebih memperjelas peristiwa tersebut. Sebaliknya, negationist dapat secara sengaja menggunakan catatan sejarah yang salah; seperti ditulis Gordon McFee: "Revisionists depart from the conclusion that the Holocaust did not occur and work backwards through the facts to adapt them to that preordained conclusion. Put another way, they reverse the proper methodology ... thus turning the proper historical method of investigation and analysis on its head."

Public Opinion Quarterly juga menyimpulkan: "Tidak ada ahli sejarah terkemuka yang mempertanyakan kenyataan Holocaust, dan mereka yang mendukung Holocaust denial kebanyakan adalah anti-Semit dan/atau neo-Nazi”.
Holocaust denial sangat populer dalam penentang-penentang Israel dari kaum Muslim karena memang banyak bukti yang dikeluarkan oleh ilmuwan barat sendiri yang menjelaskan kebohongan holocaust ini.
Disertasi doktor Mahmoud Abbas, Presiden Palestina, meragukan bahwa kamar gas digunakan untuk membunuh orang-orang Yahudi dan mengatakan bahwa jumlah orang Yahudi yang dibunuh dalam Holocaust kurang dari 1 juta jiwa. Abbas belum pernah menyatakan pandangan ini sejak ditunjuk menjadi Perdana Menteri Palestina pada tahun 2003, dan telah membantah bahwa ia adalah seorang Holocaust denier.
Pada akhir 2005, presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menggambarkan Holocaust sebagai "mitos pembantaian orang Yahudi."

Sebenarnya dari kalangan ilmuwan barat sendiri ada beberapa yang menyangkal adanya Holocaust, di antaranya: Pengarang Perancis Roger Garaudy, Professor Robert Maurisson, Ernst Zundel, David Irving, dll. tetapi hampir semuanya dinyatakan bersalah dan dijebloskan kedalam penjara termasuk Pada 15 Feb 2007, Ernst Zundel seorang Holocaust denier dihukum 5 tahun penjara . Seorang pengacaranya, Herbert Schaller, menghujah bahwa semua bukti tentang adanya Holocaust hanya berdasarkan pengakuan korban-korbannya saja, bukan berdasarkan fakta-fakta yang jelas. Ernst Zundel ini juga pernah ditahan pada tahun 1985, dan 1988 dalam kasus yang sama.

Semua hal di atas sangat kontras dengan slogan negara-negara barat sendiri yang menyatakan kebebasan berpendapat apalagi disertai bukti-bukti ilmiah tentang kebohongan Holocaust terutama digunakannya kamar gas oleh Nazi di Polandia, tetapi begitu menyinggung masalah yang menggugat hal ini mereka langsung memberangus habis penentang-penentangnya sehingga banyak kalangan menilai adanya lobby Yahudi yang berdiri dibelakangnya dalam mempengaruhi putusan pengadilan.

Senin, 06 Mei 2013

Yahudi Di Balik Misteri Kematian Bruce Lee?


SETIAP mendengar kata ‘Bruce Lee’ pasti yang ada dipikiran kita adalah kung fu.

1940 adalah tahun naga, pada tahun itu di suatu rumah sakit di San Fransisco lahirlah Lee Hsiao Lung. Dokter yang menangani kelahiran bayi itu, memberinya nama Inggris, Bruce. Demikianlah sang legenda terlahir.

Saat berusia 6 tahun Bruce kecil sudah berakting untuk pertama kalinya dalam film berjudul “A Beginning Of A Boy”. Hal ini tidak mengherankan karena ayahnya Lee Hoi Chun adalah seorang aktor film.

Sebenarnya Bruce adalah anak yang rapuh bahkan ia termasuk anak yang susah makan. Sehingga ketika dia terlibat perkelahian a la jalanan ia mengalami kekalahan. Waktu itu ia berumur 14 tahun. Setelah berdiskusi dengan ibunya, ia memutuskan belajar seni bela diri.

Jenis ilmu bela diri yang ia pelajari adalah Wing Chun, ia berguru dengan Sifu Yip Man. Ia juga berguru dengan master kungfu Siu Hon Sung. Biasanya dibutuhkan tiga minggu untuk menguasai 30 jurus Siu Hon Sung, Bruce Lee hanya memerlukan tiga malam saja. Disamping itu Bruce Lee juga mendapat ketrampilan anggar dari ayahnya. Ada satu hal unik, Bruce Lee tidak hanya mahir beladiri. Ternyata ia pintar menari cha-cha bahkan pada tahun 1958 ia berhasil meraih trophy Hongkong Cha-Cha Championship.

Seiring dengan berjalannya waktu, Bruce lee ingin sekali menguji keahlian kungfunya dalam perkelahian yang sesungguhnya. Maka ia pun terlibat dalam perkelahian jalanan. Polisi memberi peringatan kepada ibunya jika Bruce tidak menghentikan ulahnya maka ia akan ditahan. Lalu ayahnya membuat keputusan untuk mengirim Bruce ke Amerika agar menjadi orang yang lebih bertanggung jawab.Dengan berbekal 100 US$ berangkatlah ia ke tanah kelahirannya San Fransisco dengan kapal laut. Dalam perjalanan Bruce masih sempat mencari uang dengan memberi kursus tari cha-cha.

Di San Fransisco, Bruce dititipkan kepada teman ayahnya, Ruby Chow, pemilik sebuah restoran. Bruce pun ikut bekerja di restoran tersebut. Setelah menyelesaikan SMA, Bruce masih giat membina fisiknya. Baginya tidak cukup sekedar menjadi ahli seni bela diri yang baik, ia harus menjadi yang terbaik.

Bruce pun kemudian memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Seattle dan mengambil jurusan filsafat. Di universitas tersebut ia bersua dengan sesama teman dari Asia bernama Taki Kimura Kimura pernah mengalami serangkaian serangan rasialis. Didasari belas kasihan, Bruce memotivasi Kimura untuk meningkatkan harga dirinya dengan cara melatih dia seni beladiri. Inilah cikal bakal sekolah seni beladiri kungfu dan tidak lama kemudian sekolah itu pun berdiri. Sekolah ini terbuka untuk umum atau bagi siapa saja yang berminat. Berbeda sekali dengan di Hong Kong. Di Hong Kong, kung fu adalah ilmu rahasia yang tidak boleh sembarangan diajarkan kepada orang. Hanya orang terhormat saja yang boleh mempelajari kung fu.

Tahun 1961 ia berjumpa dengan seorang gadis bernama Linda Emery. Mereka jatuh cinta, menikah, lalu lahirlah Brandon disusul Shannon dua tahun kemudian.

Tahun 1964, dalam suatu turnamen karate, Bruce mendemonstrasikan jurus pukulan satu inchi yang legendaris. Seorang produser acara televisi sangat terkesan dengan penampilan Bruce yang penuh intensitas dan konsentrasi. Lalu ia melakukan pendekatan pada pihak Bruce Lee. Setelah melalui screening test, akhirnya Bruce mendapat peran sebagai kato dalam film Green Hornet. Kato hanyalah peran pembantu dalam film itu, namun popularitasnya mengalahkan peran utamanya, terlebih di Hong Kong

Van Williams, bintang utama Green Hornet, menceritakan tentang banyaknya stunt-man terluka karena gerakan Bruce, akibatnya sukar mencari stunt-man yang bersedia bekerja dengan Bruce. Bruce juga memiliki gerakan yang teramat cepat untuk ditangkap oleh kamera sehingga Bruce terpaksa memperlambat pergerakannya.

Setelah proyek “Green Hornet” usai Bruce membuka sekolah kung fu lagi yang baru bernama “Lee Jun Fan, Gung Fu Institute”. Di tempat inilah Bruce Lee belajar menggunakan senjata nunchaku. Para pesohor pun belajar kung fu di tempat ini seperti Kareem Abdul-Jabbar, James Coburn, dan Steve McQueen. Popularitas Bruce pun meningkat dan ini menaikkan nilai seorang Bruce Lee, untuk satu sesi latihan selama satu jam harga yang ditetapkan 300US$.

Di sekolah yang baru itu pula lah Bruce menciptakan teknik Jeet Kune Do, teknik memotong serangan. Bruce berpendapat memotong serangan lebih baik dan lebih cepat dari pada menahan lalu melakukan serangan.

Tahun 1967, Bruce membintangi “A Man Called Ironside”, sebagai seorang master martial art, Bruce sering melakukan adegan berbahaya sendiri tanpa stunt-man. Karir filmnya terus berlanjut, sampai akhirnya ia bisa memenuhi apa yang dicita-citakan yaitu dibayar lebih mahal daripada Steve McQueen perfilm.

Dengan pertimbangan tertentu Bruce memutuskan melanjutkan karir filmnya di Hong Kong. Beberapa film dibintanginya, sekarang Bruce sudah dianggap sebagai pahlawan nasional. Tidak puas dengan itu semua, dia membuka perusahaan sendiri karena ia ingin menulis skenario, menyutradarai, sekaligus membintangi film selanjutnya. Lagi-lagi Bruce berhasil, beberapa film produksi perusahaannya laris manis di pasaran.

Setelah berbagai film dibuat dan berbagai kesuksesan diraih, pada tanggal 10 Mei 1973 Bruce tiba-tiba pingsan selama setengah jam saat mengisi dubbing untuk “Enter The Dragon”. Dokter memberinya resep Manatol, obat untuk mengatasi gejala brain swelling (pengembangan otak).

Pada 20 Juli 1973, Bruce berencana akan bertemu dengan Raymond Chow dan Betty Ting Pei, yang akan menjadi salah satu bintang dalam film “Game of Death”. Di rumah Betty, Bruce mengeluh sakit kepala kemudian dia meminum Aguagesic, obat sakit kepala yg biasa dikonsumsi Betty. Lalu Bruce merebahkan diri, saat tertidur ternyata serangan brain swelling datang kembali. Akhirnya Bruce meninggal di ruang gawat darurat RS Queen Elizabeth.

Misteri Di Balik Kematian Bruce Lee

Kabar kematian Bruce Lee sangat mengejutkan, bahkan banyak yang tidak percaya. Berbagai spekulasi tentang kematiannya bermunculan, seperti:

1. Dia dibunuh oleh gangster karena menolak membayar uang keamanan, suatu praktek yang lazim dalan dunia perfilman Hong Kong saat itu.

2. Dia dibunuh pendekar shaolin yang marah karena Bruce telah menyebarkan kung fu kepada semua orang di penjuru dunia.

3. Bruce dikutuk karena telah membeli rumah berhantu.

4. Bruce meninggal saat berselingkuh dengan Betty Ting Pei

5. Kebanyakan orang Cina yakin Bruce tewas karena terlalu keras berlatih kung fu

6. Isu yang belakangan terkuak bahkan lebih dahsyat lagi, Bruce Lee dibunuh oleh jaringan rahasia Yahudi, yaitu Mafia Triad, sebuah perkumpulan rahasia yang sangat berpengaruh di Cina, Hongkong, bahkan sampai ke Amerika. Alasannya, Bruce Lee banyak mengekspos ke publik jurus-jurus kungfu yang seharusnya menjadi rahasia kelompok itu. Jaringan rahasia Yahudi, seperti Mafia Triad, Yakuza, Mafia Italia, Freemasonry, Illuminati, dan lain-lain adalah organisasi kriminal, gangster, dan konspirastif, yang bertujuan merusak dunia. (Sumber: National Geografic Indonesia)

Terlepas dari spekulasi tersebut, fakta medis menyebutkan Bruce meninggal setelah mengalami koma karena Cerebral Edema, pembengkakan otak karena cairan yang berlebih.

sumber: islam pos

Rahasia Hubungan Baik Israel Dan Bashar Al Assad Dibalik Serangan Damaskus


Benjamin Netanyahu mengungkap koalisinya dengan teroris Bashar Al Assad. PM Israel ini menyatakan akan melakukan kampanye rehabilisasi nama baik Asad di Eropa dan Amerika sebagai sosok alternative yang layak diterima dan lebih baik dibanding alternative Islam. Ia mengungkapkan Israel sedang mengadapi tantangan baru di Suriah yang berafiliasi kepada “kekuatan Jihad Global”. Bahkan Netenyahu tidak akan segan-segan untuk melakukan intervensi militer di Suriah membantu Basyar Asad.
Sikap tegas Netenyahu ini disampaikan dua tahun setelah revolusi meletus di Suriah. Selama ini media Israel hanya menyatakan, elit Israel politik dan militer ‘berdoa’ agar Asad tidak jatuh. Dan kini doa itu berubah menjadi kampanye yang diusungnya kepada sekutu-sekutunya di dunia internasional untuk mendukung rezim Basyar Asad. Inilah yang menafsirkan kenapa konflik di Suriah makin kompleks dan kenapa revolusi lambat untuk menang dalam jihad melawan rezim yang kejam ini.

Netanyahu secara tegas menandaskan, “Kami resah terhadap senjata berkualitas yang bisa jadi akan mengubah perimbangan kekuatan di Timteng yang jatuh di tangan kelompok ‘teroris’. Kami akan halangi hal itu. Senjata utama yang meresahkan kami adalah senjata yang benar-benar ada di Suriah, senjata anti rudal, anti pesawat tempur, senjata kimia, senjata lain berbahaya yang bisa. Ini bisa mengubah perimbangan di kancah dunia internasional. Karena itu, jika jatuh ke tangan teroris akan berbahaya dan ini menjadi perhatian dunia internasional.”

Inilah yang disampaikan Netenyahu dalam televise Inggris yang kemudian disiarkan ulang oleh radio Israel dan ditambahkan bahwa Netanyahu kini telah membahas pelarangan pemberian senjata kepada oposisi Suriah bersama PM Inggris David Kameron dan PM Kanada Steven Harber. Netanyahu berlasan, rezim Basyar Asad akan digantikan oleh kekuatan baru yang lebih ekstrim dalam melawan Israel, yakni kekuatan yang berafiliasi kepada Jihad Global yang kini sudah membumi.

Soal Amerika, hal itu dijamin oleh Israel akan membela Asad. Empat petinggi di pemerintah Obama gagal mendorong Obama mengambil keputusan untuk mendukung persenjataan kepada oposisi Suriah. Penyebabnya, usaha lobi yahudi menghalang usaha pemberian senjata kepada oposisi Suriah. Inilah yang menjadikan kenapa pemerintah Obama seperti tidak bersikap membela atau anti revolusi Suriah, mendukung Asada tau anti Asad. Amerika menyatakan mendukung kebebasan dan demokrasi dan pada kesimpulannya mendukung rezim Asad. Kemudian mereka menyatakan akan memberikan bantuan tidak mematikan. Amerika juga memasukkan Jabhah Nushrah dalam daftar organisasi teroris. Terkadang AS juga menyebut revolusi

Suriah tidak jelas dan remang-remang dan senjata tidak mungkin jatuh ke tangan yang salah. Amerika juga menyatakan akan mebentuk oposisi poros tengah dan akan membentuk “toko revolusi” untuk mencetak kelompok oposisi Suriah sesuai pesanan Amerika. Amerika tentu akan melakukan apapun untuk menghalangi kemenangan di Suriah. Inilah yang sebenarnya dijelaskan oleh PM Rusia Dmitry Medvedev kepada CNN Amerika, bahwa “Rusia selamanya tidak akan menjadi sekutu satu-satunya Suriah atau Basyar Asad. Kami sudah membangun hubungan baik dengan ayahnya dan dia. Namun dia juga memiliki sekutu lebih banyak di negara-negara Eropa.”

Salah satu pengamat di Washington Daniel Pipes mengungkap kecenderungan Obama mendukung dan mengajak mendukung Basyar Asad sebab kemenangan kelompok Islam tidak akan berpihak kepada negara barat. (Juice Press Yahudi). Dalam artikel di Wallstret Jornal, pengamat Adam Antosis dan Juliana Barnez mengatakan, Obama khawatir pejuang oposisi Suriah. Pejabat di pemerintah Obama mengagetkan pejabat Amerika agar mengubah sikapnya terhadap Suriah, tegasnya. Mereka tidak ingin kemenangan penuh bagi oposisi Suriah sebab mereka meyakini bahwa orang pilihan bisa jadi tidak berada di depan.

Dalam artikelnya pada 11 April ini pengamat politik Adam Antosis menegaska, barat harus mendukung Asad melawan oposisi sebab pasukan kejahatan menjadi ancaman bagi barat. Menurutnya, paling tidak barat harus masuk ke Suriah untuk memperlambat pertempuran dengan mendukung pihak yang dirugikan.  Sebaliknya, menurut pengamat barat ini, jika oposisi menang itu akan memperkuat Turki dan kelompok jihadi yang akan menggantikan Asad.

Inilah peta riil di Suriah. Penyebab lambannya kemenangan revolusi Suriah adalah karena Israel, Iran, dan Irak Maliki, Rusia, Cina, Hezbollah terang-terangan memerangi rakyat Suriah baik secara politik dan militer. Amerika, Inggris, Perancis menyadari bahwa pembekuan situasi atau membiar situasi dalam konflik atau memperlambat kemenangan oposisi akan menghancurkan Suriah dan menjaga Israel.

Pertempuran di Suriah telah menjadi “induk pertempuran” bersejarah dan strategis bagi setiap kekuatan dan kelompok yang ingin membentuk tata dunia baru sesuai dengan kepentingannya. Karena itu, salah besar jika mengandalkan kepada Amerika dan barat. Mereka semua berjalan sesuai dengan agenda Israel. Iran, Irak Maliki, Hezbollah berperang untuk kepentingan proyek Syiah Raya. Rusia, Cina menganggap Suriah adalah bargaining kuat untuk membuat teken kesepakatan menguntungkan dengan barat yang akan mengakhiri kerugian perang dingin dan mengembalikan perimbangan strategi. Sementara Israel ingin perang di Suriah sebagai perang panjang tanpa akhir

sumber: zilzaal