Senin, 03 Desember 2012

Yahudi Musuh Abadi Umat Islam

Kaum muslimin rahimakumullah,

Allah SWT berfirman: 
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik…. (QS. Al Maidah [05]: 82). 
Kaum muslimin rahimakumullah,

Al Ustadz Muhammad Ali As Shaabuni dalam tafsirnya Shafwatut Tafaasiir  menerangkan bahwa Allah SWT bersumpah untuk menunjukkan kesungguhan firman-Nya kepada Nabi Muhammad saw.: Hai Muhammad sungguh engkau akan dapati orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik benar-benar merupakan manusia yang paling keras permusuhannya kepada orang-orang mukmin.  

Az Zamakhsyari dalam tafsirnya Al Kassyaf: Allah SWT menggambarkan kerasnya sikap Yahudi dan sulitnya mereka menerima kebenaran.  Dan Allah menjadikan kaum Yahudi segandengan dengan orang-orang musyrik dalam kerasnya permusuhan mereka kepada orang-orang mukmin.  Bahkan permusuhan kaum Yahudi itu lebih besar ditunjukkan dengan didahulukannya penyebutan kalimat Yahudi daripada orang-orang musyrik dalam ayat tersebut.  

Kaum muslimin rahimakumullah,

Nabi Muhammad saw. adalah utusan Allah untuk seluruh umat manusia, termasuk kepada kaum Yahudi.  Nama dan sifat-sifat beliau saw. pun terdapat dalam kitab Taurat, kitab suci mereka.  Dan mereka pun mengharapkan datangnya Nabi akhir zaman itu.  Namun setelah kedatangan nabi akhir zaman yang ternyata tidak terlahir dari bangsa Yahudi, melainkan dari kalangan bangsa Arab, mereka menolaknya.  Maka kedengkian, kesombongan, dan kekufuran pun muncul dalam diri mereka. 
 
Kaum muslimin rahimakumullah,

Kedengkian dan kesombongan serta kekufuran mereka dapat dilihat dari insiden pasar Bani Qainuqa. Di pasar itu seorang Yahudi  menyingkap aurat seorang wanita muslimah yang kemudian menjerit minta tolong. Melihat itu seorang muslim yang  ada di situ membunuh Yahudi yang kurang ajar itu. Lalu kaum Yahudi beramai-ramai membunuhnya.  

Akibatnya terjadi ketegangan massal antara Yahudi bani Qainuqa dengan kaum muslimin, Rasulullah saw menasihati mereka: Wahai orang-orang hai orang-orang Yahudi,waspadalah agar kalian tidak ditimpa siksaan yang pedih dari Allah seperti yang dialami kaum kafir Quraisy.  Masuk Islamlah kalian, bahwa aku adalah Nabi yang diutus oleh Allah.  Semua itu kalian temukan dalam kitab kalian.  Dan Allah telah menjanjikan hal itu kepada kalian.”

Namun dengan congkak orang-orang Yahudi itu menjawab: “Wahai Muhammad, kamu anggap kami ini kaummu.  Kamu jangan bermimpi.  Memang kamu telah bertemu suatu komunitas yang tidak memiliki keahlian tentang perang sehingga kamu punya peluang untuk mengalahkannya.  Demi Allah, jika kami benar-benar mau memerangimu, maka kamu benar-benar tahu bahwa kami adalah komunitas orang-orang yang tidak terkalahkan”. 

Maka turunlah firman Allah: 
          
Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, Maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. (QS. Al Anfal: 58).  

Kaum muslimin rahimakumullah,

Rasulullah saw. bersama pasukan kaum muslimin segera mengepung perkampungan Yahudi Bani Qainuqa selama lima belas hari sampai mereka menyerah. Atas pengkhianatan tersebut Rasulullah saw. Menghukum mereka dengan mengusir mereka agar meninggalkan perkampungan mereka di kota Madinah dengan hanya membawa istri dan anak-anak.  Kekayaan mereka disita oleh negara.
 
Kaum muslimin rahimakumullah,

Kaum Yahudi yang lain tampaknya tidak menjadikan pengusiran Yahudi bani Qainuqa itu sebagai pelajaran. Yahudi Bani Nadlir justru bertambah kebencian dan permusuhan mereka kepada Rasulullah saw dan umat Islam.  Mereka merencanakan makar hendak membunuh Rasulullah saw. Namun Allah SWT menurunkan wahyu kepada Rasulullah saw. Mengabarkan rencana jahat Yahudi tersebut. 

Rasulullah saw segera meninggalkan wilayah perkampungan Yahudi Bani Nadlir menuju kota Madinah. Lalu beliau menyiapkan pasukan untuk mengepung pemukiman Yahudi Bani Nadlir hingga mereka menyerah dan diusir seperti bani Qainuqa. 

Kaum muslimin rahimakumullah,

Adapun pengkhianatan Yahudi Bani Quraizhah dilakukan pada saat 10 ribu pasukan Ahzab (Sekutu) yang terdiri dari pasukan Quraisy dan sekutu-sekutunya menyerbu Madinah. Mereka memutuskan perjanjian yang salah satu butirnya adalah bahu-membahu mempertahankan kota Madinah dari serangan musuh.  Alih-alih melakukan hal itu, mereka malah memutuskan perjanjian damai. Maka setelah perang Ahzab berakhir, Rasulullah saw. Langsung menggerakkan pasukan kaum muslimin menuju perkampungan Bani Quraizhah dan mengepungnya sampai mereka menyerah. 

Maka hukuman yang diputuskan oleh seorang pemimpin di kota Madinah, yakni Saad bin Mua’adz r.a. Saad memutuskan hukuman bagi Yahudi Bani Quraizhah adalah seluruh laki-laki dewasa dihukum mati. 

Dan demi mendengar info bahwa Kaum Yahudi Khaibar diam-diam melakukan kontak dengan Quraisy untuk mengadakan serangan mendadak ke kota Madinah, maka beliau saw. segera melakukan manuver politik dengan mengalineasi Yahudi Khaibar dari kekuatan Quraisy.  Beliau saw. Membuat perjanjian Hudaibiyah dengan Quraisy dengan gencatan senjata selama 10 tahun.  Maka pada masa penjanjian itulah, Rasulullah saw menyerbu dan menaklukkan Khaibar dengan cepat.

Kaum muslimin rahimakumullah,

Jadi kalau Yahudi dengki, sombong, dan memusuhi Rasulullah saw., Islam dan umatnya sampai hari ini bahkan hingga hari kiamat, adalah tidak aneh. Ya, adalah tidak aneh, kalau mereka baru-baru ini menyerbu kapal Mavi Marmara yang hendak menolong umat Islam di Gaza yang sedang menderita akibat blokade kaum Yahudi. Yang aneh justru diamnya para penguasa muslim di Timur Tengah dan di seluruh dunia Islam terhadap kejahatan Yahudi Israel kepada bangsa muslim Palestina yang melampaui batas itu.  Dimana keimanan, keislaman, dan ketaqwaan mereka?  

Kaum muslimin rahimakumullah,

Oleh karena itu, umat Islam harus bergerak menyadarkan penguasa kaum muslimin akan tugas dan kewajiban mereka.  Dan dalam rangka melawan kezaliman Israel, umat harus bergerak memberikan tekanan opini dan politik kepada Yahudi Israel.    

Dari ayat dan sirah Nabi saw. Di atas, jelaslah bahwa makar dan permusuhan Yahudi tidak mungkin bisa diselesaikan dengan berunding apalagi bersahabat dengan mereka.  Hanya perang semesta yang dilancarkan oleh kaum muslimin yang akan mengakhiri permusuhan abadi mereka.  Rasulullah saw.mengabarkan hal ini dalam suatu hadits:  
Tidak akan terjadi Kiamat sehingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi sampai Yahudi berlindung di balik batu dan pohon lalu batu dan pohon berbicara “Hai Muslim, hai hamba Allah, ini Yahudi di belakangku, kemari, bunuhlah dia,” kecuali Ghorqod sebab ia sungguh pohon kaum Yahudi.” (HR Muslim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar