Sudah banyak berita dan referensi yang menyatakan bahwa musik klasik (mozart) tidak membuat orang/bayi dalam kadungan jadi pintar. Ini adalah kesalahan besar, salah satu beritanya:
“Lebih dari 15 tahun para ilmuwan terkecoh karena anggapan mendengarkan musik klasik dapat membuat seseorang lebih pintar. Sekarang, sejumlah peneliti dari University of Vienna, Austria yakni Jakob Pietschnig, Martin Voracek and Anton K. Formann menemukan bahwa tidak ada efek apapun terhadap kemampuan kognitif apabila anda atau bayi anda sering mendengar lagu klasik.”[1]
Musik juga bisa membuat orang depresi dan kesenangan hanya sesaat saja. Bisa dibayangkan jika da orang yang depresi, misalnya putus cinta,kemudian masuk ke kamar dan mengurung diri, mendengar lagu-lagu yang mellow. Ini tidak menyelesaikan masalah. Sebagaimana beberapa berita berikut:
-ternyara musik dapat membuat remaja depresi[2]
-Remaja Pecinta Musik Heavy Metal Lebih Mudah Mengalami Depresi[3]
Perlu kita ketahui bahwa hukum musik adalah Haram. Karena dalam hadits musik digandengakan dengan zina, khamer dan sutera yang semuanya diharamkan. Dari Abu Malik Al-Asy’ari radhiallahu anhu bahwa dia mendengar Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,
لَيَكُوْنَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوامٌ يَسْتَحِلُّوْنَ الْحِرَ وَالْحَرِيْرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعازِفَ
“Kelak akan ada sekelompok kaum dari umatku yang akan menghalalkan zina, kain sutra (bagi lelaki), khamar, dan alat-alat musik.” [4]
Lafaz “akan menghalalkan” menunjukkan bahwa hukum asalnya memang haram
Dan Allah tidak menjadikan kesembuhan dan obat pada hal yang Allah haramkan. berkata Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu
إِنَّ الله لَمْ يَجْعَلْ شِفَاءَكُمْ فِيمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمْ
“Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan kalian di dalam sesuatu yang telah diharamkan-Nya atas kalian.” [5]
Syaikh Prof. Abdullah bin Jibrin rahimahullah ditanya,
: ما حكم العلاج بالموسيقى حيث يزعم البعض أنه مفيد ويهدئ الأعصاب ؟؟؟
Apa hukum berobat dengan musik di mana sebagian orang menganggapnya bermanfaat dan menenangkan saraf (pikiran)?
الجواب : ( الحمد لله ، العلاج بالموسيقى لا أصل له بل هو من عمل السفهاء ، فالموسيقى ليست بعلاج ولكنها داء ، وهي من آلات الملاهي ، فكلها مرض للقلوب وسبب لانحراف الأخلاق ، وإنما العلاج النافع والمريح للنفوس إسماع المرضى القرآن والمواعظ المفيدة والأحاديث النافعة ، أما العلاج بالموسيقى وغيرها من آلات الطرب فهو مما يعودهم الباطل ويزيدهم مرضا إلى مرضهم ، ويثقل عليهم سماع القرآن والسنة والمواعظ المفيدة ، ولا حول ولا قوة إلا بالله ) ( كتاب مجموع فتاوى ومقالات متنوعة لسماحة الشيخ العلامة عبد العزيز بن عبد الله بن باز رحمه الله
Jawaban:
Alhamdulillah, pengobatan dengan musik tidak ada dasarnya bahkan merupakan perbuatan orang-orang yang bodoh (terhadap aturan syariat). Musik bukanlah obat melainkan penyakit (penyakit hati). Ia merupakan hal yang melalaikan. Semua (jenis musik) merupakan penyakit bagi hati dan sebab penyimpangan akhlak. Sesungguhnya pengobatan yang bermanfaat dan menenangkan jiwa adalah memperdengarkan Al-Quran bagi si sakit, memberikan nasehat dan perkataan yang berguna.
Adapun berobat dengan musik dan alat musik lainnya, maka akan menambahkan kebatilan dan penyakit bagi si sakit. Akan berat bagi mereka untuk mendengarkan Al-Quran, As-Sunnah dan nasehat yang berguna.[6]
Al-Quran sebagai penyembuh hati dan fisik
Kita sering membuktikannya, ketika hati malas dan tidak tenang, dengan membaca Al-Quran 5-10 menit. Hati sudah mulai tenang lagi. Ya, Al-Quran adalah penyembuh dan penenang hati manusia.
Allah Ta’ala berfirman,
وننزل من القرآن ما هو شفاء ورحمة للمؤمنين
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penawar/kesembuhan dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Al-Isra`: 82)
Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syingkiti rahimahullahu menafsirkan,
هو شفاء يشمل كونه شفاء للقلب من أمراضه ; كالشك والنفاق وغير ذلك، وكونه شفاء للأجسام إذا رقي عليها به، كما تدل له قصة الذي رقى الرجل اللديغ بالفاتحة، وهي صحيحة مشهورة
“ini adalah penawar/kesembuhan yang mencakup penawar hati dari penyakit-penyakitnya seperti ragu-ragu, kemunafikan dan lainnya. Dan juga mencakup penawar bagi penyakit badan jika diruqyah pada badan. Sebagaimana ditunjukkan pada kisah seorang laki-laki yang tersengat kalajengking kemudian diruqyah dengan Al-Fatihah. Kisah ini adalah shahih dan masyhur.”[7]
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush shalihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam
kadang hoax kadang benar adalah blog saya yang saya gunakan untuk berjihad menyiarkan semua kebusukan umat yahudi yang sudah mereka lakukan terhadap dunia ini
Kamis, 31 Oktober 2013
Bisnis Yahudi di Sekitar Kita
Bagi para pencari kerja sebelum memutuskan untuk bekerja di perusahaan PMA, lihat-lihat dulu siapa ownernya. Sebab saat ini banyak perusahaan asing yang ternyata berafiliasi baik langsung maupun tidak dengan Yahudi Zionis, penyokong penjajahan Israel terhadap Palestina. Setidaknya jika kita tidak bisa membantu perjuangan saudara saudara kita di Palestina, kita jangan menjadi pembantu mereka yang menindas saudara saudara kita di sana, seperti bekerja untuk Yahudi dan menggandrungi produk2 Yahudi sementara banyak produk produk alternatif yg tersedia.
Banyak yang menyangka bahwa tidak adanya hubungan diplomatik dengan israel menyebabkan tentakel gurita bisnis yahudi tidak sampai ke tanah air. Anggapan yang keliru, sebab sejatinya hampir semua sendi kehidupan di negara ini sudah mengadopsi sistim bentukan zionis, mulai dari sistim keuangan berbasis riba hingga produk produk makanan semacam coca cola dan sprite yang hampir menjadi menu wajib umat islam di saat berlebaran.
Yang lebih menyedihkan lagi adalah hampir semua pekerja keras perusahan perusahaan tersebut adalah umat islam yang dieksploitasi untuk menghasilkan laba sebesar-besarnya bagi penyokong zionis yang justru menjajah umat Islam Palestina.
Di sektor tambang, banyak yang belum tahu masuknya nama Nathaniel Philip Rotschild (Nat Rostschilld) di Indonesia. Dia merupakan generasi penerus utama Dinasti Bisnis Rotschild, Yahudi inggris yang mengendalikan sistim finansial di Inggris dan punya andil besar dalam pendirian negara Israel dan kuatnya lobi keluarga ini terhadap senat Amerika Serikat. Tidak heran nama Rothschild menjadi ikon hero di Israel dan menjadi nama jalan di sana. Sampai saat ini keluarga Rotschild masih mengendalikan Israel. Tidak banyak yang tahu kalau Israel adalah pemilik skuadron jet tempur F16 terbanyak dari negara manapun di dunia, ini karena apa? Tentu saja karena andil keluarga Rotschild!
nat and bobbyNat Rotschield masuk ke Indonesia melalui bendera Vallar investment dan bekerja sama dengan pengusaha pribumi Aburizal Bakri mendirikan grup investasi bernama BUMI Plc. Bumi Plc (=private limited company, Perseroan terbatas yang listing di bursa efek, tbk) ini merupakan pemegang saham di bumi resources milik keluarga Bakri sekitar 25% (mengelola tambang KPC dan Arutmin) dan pemegang saham mayoritas di PT.Beraucoal, Kaltim sebesar 85%. Belakangan keluarga Bakrie bahkan akan berpisah dengan BUMI Plc yang menyisakan si Yahudi sebagai pengendali dominan di Beraucoal. Sungguh menyedihkan, perusahaan yang mempekerjakan buruh buruh Indonesia yang mayoritas muslim siang dan malam (pekerjaan tambang adalah siang dan malam) tanpa mereka sadari hanya untuk memperkaya kantung penjajah zionis yang menyokong penjajahan Palestina. Dengan dalih meningkatkan investasi Pemerintah semestinya tidak melupakan kepentingan umat Islam yang merupakan komponen mayoritas negara ini. Saatnya kita melek atas konspirasi global Yahudi di negara ini.
sumber
Banyak yang menyangka bahwa tidak adanya hubungan diplomatik dengan israel menyebabkan tentakel gurita bisnis yahudi tidak sampai ke tanah air. Anggapan yang keliru, sebab sejatinya hampir semua sendi kehidupan di negara ini sudah mengadopsi sistim bentukan zionis, mulai dari sistim keuangan berbasis riba hingga produk produk makanan semacam coca cola dan sprite yang hampir menjadi menu wajib umat islam di saat berlebaran.
Yang lebih menyedihkan lagi adalah hampir semua pekerja keras perusahan perusahaan tersebut adalah umat islam yang dieksploitasi untuk menghasilkan laba sebesar-besarnya bagi penyokong zionis yang justru menjajah umat Islam Palestina.
Di sektor tambang, banyak yang belum tahu masuknya nama Nathaniel Philip Rotschild (Nat Rostschilld) di Indonesia. Dia merupakan generasi penerus utama Dinasti Bisnis Rotschild, Yahudi inggris yang mengendalikan sistim finansial di Inggris dan punya andil besar dalam pendirian negara Israel dan kuatnya lobi keluarga ini terhadap senat Amerika Serikat. Tidak heran nama Rothschild menjadi ikon hero di Israel dan menjadi nama jalan di sana. Sampai saat ini keluarga Rotschild masih mengendalikan Israel. Tidak banyak yang tahu kalau Israel adalah pemilik skuadron jet tempur F16 terbanyak dari negara manapun di dunia, ini karena apa? Tentu saja karena andil keluarga Rotschild!
nat and bobbyNat Rotschield masuk ke Indonesia melalui bendera Vallar investment dan bekerja sama dengan pengusaha pribumi Aburizal Bakri mendirikan grup investasi bernama BUMI Plc. Bumi Plc (=private limited company, Perseroan terbatas yang listing di bursa efek, tbk) ini merupakan pemegang saham di bumi resources milik keluarga Bakri sekitar 25% (mengelola tambang KPC dan Arutmin) dan pemegang saham mayoritas di PT.Beraucoal, Kaltim sebesar 85%. Belakangan keluarga Bakrie bahkan akan berpisah dengan BUMI Plc yang menyisakan si Yahudi sebagai pengendali dominan di Beraucoal. Sungguh menyedihkan, perusahaan yang mempekerjakan buruh buruh Indonesia yang mayoritas muslim siang dan malam (pekerjaan tambang adalah siang dan malam) tanpa mereka sadari hanya untuk memperkaya kantung penjajah zionis yang menyokong penjajahan Palestina. Dengan dalih meningkatkan investasi Pemerintah semestinya tidak melupakan kepentingan umat Islam yang merupakan komponen mayoritas negara ini. Saatnya kita melek atas konspirasi global Yahudi di negara ini.
sumber
Dajjal Sudah Hadir di Dunia
Untuk mengetahui bahwa apakah Dajjal saat ini sudah hadir di dunia atau belum, marilah kita memperhatikan sebuah hadits Nabi Saw. yang cukup panjang berikut, yakni dari Fathimah binti Qais berkata:
“Aku mendengar seruan adzan dari muadzin Rasulullah Saw. untuk menunaikan shalat, maka aku pun berangkat ke masjid dan shalat bersama Rasulullah Saw. Aku shalat di barisan atau shaf para wanita di belakang kaum laki-laki. Ketika shalat sudah selesai, Rasulullah Saw. duduk di atas mimbar, sambil tersenyum beliau bersabda, ‘Demi Allah, sesungguhnya aku mengumpulkan kalian bukanlah untuk suatu kabar gembira atau kabar buruk, akan tetapi aku mengumpulkan kalian karena Tamim al-Dari yang dahulunya seorang laki-laki pemeluk agama Nasrani kini telah memeluk Islam dan berbaiat kepadaku.
“Ia telah berkata kepadaku dengan suatu perkataan yang pernah aku katakan kepada kalian tentang al-Masih ad-Dajjal. Ia mengisahkan perjalanannya kepadaku bahwa ia berlayar dengan sebuah kapal laut bersama tiga puluh orang laki-laki dari kabilah Lakham dan Judzam. Kemudian, mereka terombang-ambing oleh badai selama satu bulan. Hingga mereka terdampar di sebuah pulau di tengah laut di daerah tempat terbenamnya matahari. Lalu, mereka duduk (istirahat) di suatu tempat yang terletak sangat dekat dengan kapal.
“Setelah itu, mereka masuk ke dalam pulau tersebut lalu mereka bertemu dengan seekor binatang yang berbulu lebat, sehingga mereka tidak dapat memperkirakan mana ekornya dan mana kepalanya karena tertutup oleh bulunya yang terlalu banyak.
“Mereka berkata, ‘Celaka, dari jenis apakah kamu ini.’
“Ia menjawab, ‘Aku adalah al-Jassasah.’
“Mereka bertanya, ”Apakah al-Jassasah itu?’
“(Tanpa menjawab) ia berkata, ‘Wahai orang-orang, pergilah kalian kepada seorang laki-laki yang berada di biara itu. Sesungguhnya ia sangat ingin mendengarkan berita-berita dari kalian!’
“Tamim ad-Dari berkata, ‘Ketika ia telah menjelaskan kepada kami tentang laki-laki itu, kami pun terkejut karena kami mengira bahwa ia adalah setan. Lalu, kami segera berangkat sehingga kami memasuki biara tersebut. Di sana terdapat seorang manusia yang paling besar (yang pernah kami lihat) dalam keadaan terikat sangat kuat. Kedua tangannya terikat ke pundaknya serta antara dua lutut dan kedua mata kakinya terbelenggu dengan besi.
“Kami berkata, ‘Celaka, siapakah kamu ini?’
“Ia menjawab, ‘Takdir telah menentukan bahwa kalian akan menyampaikan kabar-kabar kepadaku, maka kabarkanlah kepadaku siapakah kalian ini?’
“Mereka menjawab, ‘Kami adalah orang-orang Arab yang berlayar dengan sebuah kapal, tiba-tiba kami menghadapi sebuah laut yang berguncang, lalu kami terombang-ambing di tengah laut selama satu bulan dan terdamparlah kami di pulau ini. Lalu, kami duduk di tempat yang terdekat dengan kapal kemudian kami masuk pulau ini. Kami selanjutnya bertemu dengan seekor binatang yang sangat banyak bulunya yang tidak dapat diperkirakan mana ekor dan mana kepalanya karena banyak bulunya. Maka, kami berkata, ‘Celaka, apakah kamu ini?’ Ia menjawab, ‘Aku adalah al-Jassasah.’ (Tanpa menjawab) ia berkata, ‘Pergilah kalian kepada seorang laki-laki yang berada di biara itu. Sesungguhnya ia sangat ingin mendengarkan berita-berita yang kalian bawa! Lalu, kami segera menuju tempat kamu ini dan kami terkejut bercampur takut karena mengira bahwa kamu ini adalah setan.’
“Ia (laki-laki besar yang terikat itu) berkata, ‘Beritakanlah kepadaku tentang pohon-pohon kurma yang ada di daerah Baisan?’
“Kami berkata, ‘Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya?’
“Ia berkata, ‘Aku menanyakan apakah pohon-pohon kurma itu berbuah?’
“Kami menjawab, ‘Ya.’
“Ia berkata, ‘Adapun pohon-pohon kurma itu hampir saja (sebentar lagi) tidak akan berbuah lagi.’ Kemudian, ia berkata lagi, ‘Beritakanlah kepadaku tentang Danau Tiberia.’
“Mereka berkata, ‘Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya?’
“Ia bertanya, ‘Apakah ia tetap berair?’
“Kami menjawab, ‘Ya.’
“Ia berkata, ‘Adapun airnya, maka ia hampir saja (sebentar lagi) akan habis.’ Kemudian, ia berkata lagi, ‘Beritakanlah kepadaku tentang mata air Zugar.’
“Mereka menjawab, ‘Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya?’
“Ia bertanya, ‘Apakah di sana masih ada air dan penduduk di sana masih bertani menggunakan air dari mata air Zugar itu?’
“Kami menjawab, ‘Benar, ia berair banyak dan penduduknya bertani dari mata air itu.’
“Lalu, ia berkata lagi, ‘Beritakanlah kepadaku tentang nabi yang ummi, apa sajakah yang sudah ia perbuat?’
“Mereka menjawab, ‘Dia telah keluar dari Makkah menuju Madinah.’
“Lalu, ia bertanya, ‘Apakah ia diperangi oleh orang-orang Arab?’
“Kami menjawab, ‘Ya.’
“Ia bertanya, ‘Apakah yang ia lakukan terhadap mereka?’
“Maka, kami memberitahukan kepadanya bahwa ia (Nabi) itu telah menundukkan orang-orang Arab yang bersama dengannya dan mereka menaatinya.’
“Lalu, ia berkata, ‘Apakah itu semua telah terjadi?’
“Kami menjawab, ‘Ya.’
“Ia berkata, ‘Sesungguhnya adalah lebih baik bagi mereka untuk menaatinya dan sungguh aku akan mengatakan kepada kalian tentang diriku. Aku adalah al-Masih ad-Dajjal, dan sesungguhnya aku hampir saja diizinkan untuk keluar. Maka, aku akan keluar dan berjalan di muka bumi dan tidak ada satu pun kampung (negeri) kecuali aku memasukinya dalam waktu 40 malam selain Makkah dan Thaibah, kedua negeri itu terlarang bagiku. Setiap kali aku ingin memasuki salah satu dari negeri itu, maka aku dihadang oleh malaikat yang di tangannya ada pedang berkilau dan sangat tajam untuk menghambatku dari kedua negeri tersebut. Dan, di setiap celahnya terdapat malaikat yang menjaganya.’
Ia (Fathimah, si perawi hadits ini) berkata, “Rasulullah Saw. bersabda sambil menghentakkan tongkatnya di atas mimbar, ‘Inilah Thaibah, inilah Thaibah, inilah Thaibah (maksudnya Kota Madinah). Bukankah aku sudah menyampaikan kepada kalian tentang hal itu?’
“Orang-orang (para sahabat) menjawab, ‘Benar.’
“Beliau Saw. berkata, ‘Aku tertarik dengan apa-apa yang dikatakan oleh Tamim ad-Dari, karena ia bersesuaian dengan apa-apa yang pernah aku sampaikan kepada kalian tentang Madinah dan Makkah. Bukankah ia (tempat Dajjal) terletak di laut Syam atau laut Yaman?’ Di mana Rasulullah Saw. mengisyaratkan tangannya ke arah timur.’ Ia (Fathimah) berkata, ‘Hal ini saya hafalkan dari Rasulullah Saw.” (HR Muslim).
Pembaca yang budiman, dari informasi hadits yang panjang di atas, setidaknya kita dapat mengambil dua pemahaman. Yakni, pertama, al-Masih ad-Dajjal, berdasarkan cerita dari Tamim ad-Dari yang disampaikan kepada Rasulullah Saw., kemudian Rasulullah Saw. menyampaikannya kepada para sahabat, adalah sosok lelaki besar yang terikat. Ada yang berpendapat bahwa hadits ini tidak bisa dipahami secara berbeda selain dari apa adanya sebagaimana zhahir hadits tersebut. Sebab, hal itu sudah terjadi dan dilihat langsung oleh Tamim ad-Dari.
Kedua, berarti al-Masih ad-Dajjal sudah turun ke dunia ini. Pada waktu dilihat oleh Tamim ad-Dari bersama tiga puluh orang laki-laki dari kabilah Lakham dan Judzam, makhluk yang akan menjadi ontran-ontran kehidupan akhir zaman itu masih diikat oleh sebuah rantai di sebuah pulau di tengah laut di daerah tempat terbenamnya matahari. Di pulau itu, Dajjal dijaga oleh makhluk yang bernama al-Jassasah.
Ketiga, dalam hadits tersebut diceritakan tentang pengakuan Dajjal, “Aku adalah al-Masih ad-Dajjal, dan sesungguhnya aku hampir saja diizinkan untuk keluar.” Pengakuan itu disampaikan Dajjal sendiri kepada rombongan Tamim ad-Dari pada masa kehidupan Rasulullah Saw. Bila ditarik dengan garis waktu selama rentang sejarah, sesungguhnya kita sekarang berada di sebuah zaman yang sudah tidak lama lagi Dajjal akan keluar. Maka, marilah kita senantiasa berhati-hati dari fitnah Dajjal.
Demikian, semoga bermanfaat, wallahu a’lam
sumber
“Aku mendengar seruan adzan dari muadzin Rasulullah Saw. untuk menunaikan shalat, maka aku pun berangkat ke masjid dan shalat bersama Rasulullah Saw. Aku shalat di barisan atau shaf para wanita di belakang kaum laki-laki. Ketika shalat sudah selesai, Rasulullah Saw. duduk di atas mimbar, sambil tersenyum beliau bersabda, ‘Demi Allah, sesungguhnya aku mengumpulkan kalian bukanlah untuk suatu kabar gembira atau kabar buruk, akan tetapi aku mengumpulkan kalian karena Tamim al-Dari yang dahulunya seorang laki-laki pemeluk agama Nasrani kini telah memeluk Islam dan berbaiat kepadaku.
“Ia telah berkata kepadaku dengan suatu perkataan yang pernah aku katakan kepada kalian tentang al-Masih ad-Dajjal. Ia mengisahkan perjalanannya kepadaku bahwa ia berlayar dengan sebuah kapal laut bersama tiga puluh orang laki-laki dari kabilah Lakham dan Judzam. Kemudian, mereka terombang-ambing oleh badai selama satu bulan. Hingga mereka terdampar di sebuah pulau di tengah laut di daerah tempat terbenamnya matahari. Lalu, mereka duduk (istirahat) di suatu tempat yang terletak sangat dekat dengan kapal.
“Setelah itu, mereka masuk ke dalam pulau tersebut lalu mereka bertemu dengan seekor binatang yang berbulu lebat, sehingga mereka tidak dapat memperkirakan mana ekornya dan mana kepalanya karena tertutup oleh bulunya yang terlalu banyak.
“Mereka berkata, ‘Celaka, dari jenis apakah kamu ini.’
“Ia menjawab, ‘Aku adalah al-Jassasah.’
“Mereka bertanya, ”Apakah al-Jassasah itu?’
“(Tanpa menjawab) ia berkata, ‘Wahai orang-orang, pergilah kalian kepada seorang laki-laki yang berada di biara itu. Sesungguhnya ia sangat ingin mendengarkan berita-berita dari kalian!’
“Tamim ad-Dari berkata, ‘Ketika ia telah menjelaskan kepada kami tentang laki-laki itu, kami pun terkejut karena kami mengira bahwa ia adalah setan. Lalu, kami segera berangkat sehingga kami memasuki biara tersebut. Di sana terdapat seorang manusia yang paling besar (yang pernah kami lihat) dalam keadaan terikat sangat kuat. Kedua tangannya terikat ke pundaknya serta antara dua lutut dan kedua mata kakinya terbelenggu dengan besi.
“Kami berkata, ‘Celaka, siapakah kamu ini?’
“Ia menjawab, ‘Takdir telah menentukan bahwa kalian akan menyampaikan kabar-kabar kepadaku, maka kabarkanlah kepadaku siapakah kalian ini?’
“Mereka menjawab, ‘Kami adalah orang-orang Arab yang berlayar dengan sebuah kapal, tiba-tiba kami menghadapi sebuah laut yang berguncang, lalu kami terombang-ambing di tengah laut selama satu bulan dan terdamparlah kami di pulau ini. Lalu, kami duduk di tempat yang terdekat dengan kapal kemudian kami masuk pulau ini. Kami selanjutnya bertemu dengan seekor binatang yang sangat banyak bulunya yang tidak dapat diperkirakan mana ekor dan mana kepalanya karena banyak bulunya. Maka, kami berkata, ‘Celaka, apakah kamu ini?’ Ia menjawab, ‘Aku adalah al-Jassasah.’ (Tanpa menjawab) ia berkata, ‘Pergilah kalian kepada seorang laki-laki yang berada di biara itu. Sesungguhnya ia sangat ingin mendengarkan berita-berita yang kalian bawa! Lalu, kami segera menuju tempat kamu ini dan kami terkejut bercampur takut karena mengira bahwa kamu ini adalah setan.’
“Ia (laki-laki besar yang terikat itu) berkata, ‘Beritakanlah kepadaku tentang pohon-pohon kurma yang ada di daerah Baisan?’
“Kami berkata, ‘Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya?’
“Ia berkata, ‘Aku menanyakan apakah pohon-pohon kurma itu berbuah?’
“Kami menjawab, ‘Ya.’
“Ia berkata, ‘Adapun pohon-pohon kurma itu hampir saja (sebentar lagi) tidak akan berbuah lagi.’ Kemudian, ia berkata lagi, ‘Beritakanlah kepadaku tentang Danau Tiberia.’
“Mereka berkata, ‘Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya?’
“Ia bertanya, ‘Apakah ia tetap berair?’
“Kami menjawab, ‘Ya.’
“Ia berkata, ‘Adapun airnya, maka ia hampir saja (sebentar lagi) akan habis.’ Kemudian, ia berkata lagi, ‘Beritakanlah kepadaku tentang mata air Zugar.’
“Mereka menjawab, ‘Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya?’
“Ia bertanya, ‘Apakah di sana masih ada air dan penduduk di sana masih bertani menggunakan air dari mata air Zugar itu?’
“Kami menjawab, ‘Benar, ia berair banyak dan penduduknya bertani dari mata air itu.’
“Lalu, ia berkata lagi, ‘Beritakanlah kepadaku tentang nabi yang ummi, apa sajakah yang sudah ia perbuat?’
“Mereka menjawab, ‘Dia telah keluar dari Makkah menuju Madinah.’
“Lalu, ia bertanya, ‘Apakah ia diperangi oleh orang-orang Arab?’
“Kami menjawab, ‘Ya.’
“Ia bertanya, ‘Apakah yang ia lakukan terhadap mereka?’
“Maka, kami memberitahukan kepadanya bahwa ia (Nabi) itu telah menundukkan orang-orang Arab yang bersama dengannya dan mereka menaatinya.’
“Lalu, ia berkata, ‘Apakah itu semua telah terjadi?’
“Kami menjawab, ‘Ya.’
“Ia berkata, ‘Sesungguhnya adalah lebih baik bagi mereka untuk menaatinya dan sungguh aku akan mengatakan kepada kalian tentang diriku. Aku adalah al-Masih ad-Dajjal, dan sesungguhnya aku hampir saja diizinkan untuk keluar. Maka, aku akan keluar dan berjalan di muka bumi dan tidak ada satu pun kampung (negeri) kecuali aku memasukinya dalam waktu 40 malam selain Makkah dan Thaibah, kedua negeri itu terlarang bagiku. Setiap kali aku ingin memasuki salah satu dari negeri itu, maka aku dihadang oleh malaikat yang di tangannya ada pedang berkilau dan sangat tajam untuk menghambatku dari kedua negeri tersebut. Dan, di setiap celahnya terdapat malaikat yang menjaganya.’
Ia (Fathimah, si perawi hadits ini) berkata, “Rasulullah Saw. bersabda sambil menghentakkan tongkatnya di atas mimbar, ‘Inilah Thaibah, inilah Thaibah, inilah Thaibah (maksudnya Kota Madinah). Bukankah aku sudah menyampaikan kepada kalian tentang hal itu?’
“Orang-orang (para sahabat) menjawab, ‘Benar.’
“Beliau Saw. berkata, ‘Aku tertarik dengan apa-apa yang dikatakan oleh Tamim ad-Dari, karena ia bersesuaian dengan apa-apa yang pernah aku sampaikan kepada kalian tentang Madinah dan Makkah. Bukankah ia (tempat Dajjal) terletak di laut Syam atau laut Yaman?’ Di mana Rasulullah Saw. mengisyaratkan tangannya ke arah timur.’ Ia (Fathimah) berkata, ‘Hal ini saya hafalkan dari Rasulullah Saw.” (HR Muslim).
Pembaca yang budiman, dari informasi hadits yang panjang di atas, setidaknya kita dapat mengambil dua pemahaman. Yakni, pertama, al-Masih ad-Dajjal, berdasarkan cerita dari Tamim ad-Dari yang disampaikan kepada Rasulullah Saw., kemudian Rasulullah Saw. menyampaikannya kepada para sahabat, adalah sosok lelaki besar yang terikat. Ada yang berpendapat bahwa hadits ini tidak bisa dipahami secara berbeda selain dari apa adanya sebagaimana zhahir hadits tersebut. Sebab, hal itu sudah terjadi dan dilihat langsung oleh Tamim ad-Dari.
Kedua, berarti al-Masih ad-Dajjal sudah turun ke dunia ini. Pada waktu dilihat oleh Tamim ad-Dari bersama tiga puluh orang laki-laki dari kabilah Lakham dan Judzam, makhluk yang akan menjadi ontran-ontran kehidupan akhir zaman itu masih diikat oleh sebuah rantai di sebuah pulau di tengah laut di daerah tempat terbenamnya matahari. Di pulau itu, Dajjal dijaga oleh makhluk yang bernama al-Jassasah.
Ketiga, dalam hadits tersebut diceritakan tentang pengakuan Dajjal, “Aku adalah al-Masih ad-Dajjal, dan sesungguhnya aku hampir saja diizinkan untuk keluar.” Pengakuan itu disampaikan Dajjal sendiri kepada rombongan Tamim ad-Dari pada masa kehidupan Rasulullah Saw. Bila ditarik dengan garis waktu selama rentang sejarah, sesungguhnya kita sekarang berada di sebuah zaman yang sudah tidak lama lagi Dajjal akan keluar. Maka, marilah kita senantiasa berhati-hati dari fitnah Dajjal.
Demikian, semoga bermanfaat, wallahu a’lam
sumber
Dimanakah Yahudi Berlindung Ketika Dikejar Musuh?
SEKALIPUN Yahudi menuduh Islam sebagai agama anti semit. Sekalipun Islam dituduh sebagi agama teror nomor satu bagi Yahudi. Alangkah baiknya, mereka harus kembali membuka lembaran hitam sejarah ketertindasan mereka. Sejarah “hitam” ketika mereka justru diselamatkan oleh kaum muslim saat dikejar-kejar oleh NAZI. Islam lah yang dengan berbesar hati membuka pintu rumahnya untuk dijadikan tempat bersembunyi mereka.
Kisah ini bukanlah roman picisan belaka atau rekayasa. Fakta ini benar-benar terjadi di sebuah Negara bernama Albania. Sebuah Negara berbasis muslim yang ditandai ketika Khalifah Usmaniyah menguasai negara itu antara tahun 1385-1912.
Dalam jejak Perang Dunia II, kisah pembantaian orang Yahudi menjadi catatan tersendiri bagi. Mereka dikejar dan dicari oleh bala pasukan NAZI. Dalam keadaan bingung, mereka hampir putus asa, terlebih jalur pelarian menjadi satu hal yang sulit mereka perjuangkan.
Dalam keadaan bimbang, mereka bagai mendapatkan setitik cahaya. Dari informasi yang beredar, ada sebuah negara berpenduduk ramah dan baik terhadap tamu. Negara itu bernama Albania. Sebuah Negara berbasis muslim yang masuk ke teritori Eropa bagian Tenggara –yang kini- berbatasan dengan Montenegro di sebelah utara, Serbia (Kosovo) di Timur laut, Republik Makedonia di Timur, dan Yunani di Selatan.
Sekitar dua ribu orang Yahudi kemudian melarikan diri ke daerah Albania. Di sana, mereka dilindungi oleh keluarga-keluarga muslim Albania di kota Berat. Para muslim Albania mempertaruhkan nyawa guna melindungi pengungsi Yahudi yang meminta pertolongan.
Padahal menyembunyikan Yahudi risikonya sangat tinggi, karena setiap saat patroli NAZI dapat datang ke perkampungan dan menggeledah tiap isi rumah. Kalau sampai ketahuan menyembunyikan Yahudi, maka kehilangan nyawa adalah ganjarannya.
Namun menurut catatan sejarah, tidak ada satupun pengungsi Yahudi yang diserahkan oleh muslim Albania pada pihak NAZI. Dengan penuh keikhlasan dan kebesaran hati, para muslim Albania melindungi pengungsi Yahudi dengan segenap cara.
Justin Kerber, seorang Rabbi Yahudi sampai-sampai mengatakan, “Komunitas Muslim ada di antara orang-orang yang telah menghadapi resiko besar karena memberikan perlindungan pada kaum Yahudi di rumah-rumah mereka. Dan mereka melakukannya tanpa melihat latar belakang agama para Yahudi.”
Sedangkan, Dr Ghazala Hayat, seorang doktor ahli syaraf di Universitas St. Louis dan juru bicara Islamic Foundation di Greater Saint Louis mengatakan, “Anda mungkin belum pernah mendengar cerita ini, bagaimana komunitas Muslim Albania mempertaruhkan nyawa mereka sendiri untuk mengamalkan keimanan dan menghormati kehidupan yang disebut Besa,”
Besa sendiri adalah tradisi yang berakar dari Al Qur’an yang berarti “memegang janji” atau “menjaga kehormatan”. BESA juga berarti peduli pada yang membutuhkan, melindungi kaum lemah, dan menolong sesama.
Dalam upaya melindungi kaum Yahudi, para muslim Albania menganggap mereka sebagai saudara. Mereka diberikan pakaian yang sama, makanan yang sama, dan tinggal bersama-sama di rumah seperti anggota keluarga. Apabila ada patroli Jerman datang, kaum Yahudi disembunyikan di bawah tanah atau tengah hutan.
Kisah dari keluarga Kasem Kocerri, yang didatangi serombongan patroli NAZI pada awal 1944, menarik untuk dicermati. Saat itu, tentara NAZI menanyakan di mana para pengungsi Yahudi bersembunyi. Tapi Kasem menolak untuk memberitahu. Diam-diam, ia menyembunyikan keluarga Yahudi di salah satu gudang di atas bukit.
Keluarga Halil Frasheri menceritakan pengalamannya yang mencekam saat patroli NAZI menggeledah rumah ke rumah. Ia, melalui pintu belakang, mengajak keluarga Yahudi yang bersembunyi di rumahnya, untuk lari ke dalam hutan.
Namun kisah fenomenal di atas itu semua, terjadi ketika Yahudi mengalami berbgai kekejaman di Eropa, kaum Yahudi di wilayah Utsmani mersakan hidup di tanah air. Selama ratusan tahun mereka tinggal di sana, menikmati kebebasan beragama dan berbagai perlindungan sebagai kaum minoritas atau ahlud dimah. Selama itu, kaum Yahudi tidak berfikir untuk berpisah dari Ustmani.
Kondisi Yahudi di Ustmani itu begitu bertolak belakang dengan perlakuan yang diterima Yahudi di dataran Eropa sehingga mereka harus mengungsi besar-besaran, terutama ke wilayah Utsmani. Padahal ketika Spanyol berada di bawah pemerintahan Islam, kaum Yahudi mendapat perlakuan yang baik.
Oleh karenanya, Martin Gilbert, dalam Atlas of Jewish Civilization mencatat bagaimana kebijaksanaan penguasa muslim Spanyol terhadap Yahudi. Dia katakan bahwa penguasa muslim juga memperkejakan sarjana Yahudi sebagai kecintaan mereka terhadap Sains dan ilmu pengetahuan.
sumber
Kisah ini bukanlah roman picisan belaka atau rekayasa. Fakta ini benar-benar terjadi di sebuah Negara bernama Albania. Sebuah Negara berbasis muslim yang ditandai ketika Khalifah Usmaniyah menguasai negara itu antara tahun 1385-1912.
Dalam jejak Perang Dunia II, kisah pembantaian orang Yahudi menjadi catatan tersendiri bagi. Mereka dikejar dan dicari oleh bala pasukan NAZI. Dalam keadaan bingung, mereka hampir putus asa, terlebih jalur pelarian menjadi satu hal yang sulit mereka perjuangkan.
Dalam keadaan bimbang, mereka bagai mendapatkan setitik cahaya. Dari informasi yang beredar, ada sebuah negara berpenduduk ramah dan baik terhadap tamu. Negara itu bernama Albania. Sebuah Negara berbasis muslim yang masuk ke teritori Eropa bagian Tenggara –yang kini- berbatasan dengan Montenegro di sebelah utara, Serbia (Kosovo) di Timur laut, Republik Makedonia di Timur, dan Yunani di Selatan.
Sekitar dua ribu orang Yahudi kemudian melarikan diri ke daerah Albania. Di sana, mereka dilindungi oleh keluarga-keluarga muslim Albania di kota Berat. Para muslim Albania mempertaruhkan nyawa guna melindungi pengungsi Yahudi yang meminta pertolongan.
Padahal menyembunyikan Yahudi risikonya sangat tinggi, karena setiap saat patroli NAZI dapat datang ke perkampungan dan menggeledah tiap isi rumah. Kalau sampai ketahuan menyembunyikan Yahudi, maka kehilangan nyawa adalah ganjarannya.
Namun menurut catatan sejarah, tidak ada satupun pengungsi Yahudi yang diserahkan oleh muslim Albania pada pihak NAZI. Dengan penuh keikhlasan dan kebesaran hati, para muslim Albania melindungi pengungsi Yahudi dengan segenap cara.
Justin Kerber, seorang Rabbi Yahudi sampai-sampai mengatakan, “Komunitas Muslim ada di antara orang-orang yang telah menghadapi resiko besar karena memberikan perlindungan pada kaum Yahudi di rumah-rumah mereka. Dan mereka melakukannya tanpa melihat latar belakang agama para Yahudi.”
Sedangkan, Dr Ghazala Hayat, seorang doktor ahli syaraf di Universitas St. Louis dan juru bicara Islamic Foundation di Greater Saint Louis mengatakan, “Anda mungkin belum pernah mendengar cerita ini, bagaimana komunitas Muslim Albania mempertaruhkan nyawa mereka sendiri untuk mengamalkan keimanan dan menghormati kehidupan yang disebut Besa,”
Besa sendiri adalah tradisi yang berakar dari Al Qur’an yang berarti “memegang janji” atau “menjaga kehormatan”. BESA juga berarti peduli pada yang membutuhkan, melindungi kaum lemah, dan menolong sesama.
Dalam upaya melindungi kaum Yahudi, para muslim Albania menganggap mereka sebagai saudara. Mereka diberikan pakaian yang sama, makanan yang sama, dan tinggal bersama-sama di rumah seperti anggota keluarga. Apabila ada patroli Jerman datang, kaum Yahudi disembunyikan di bawah tanah atau tengah hutan.
Kisah dari keluarga Kasem Kocerri, yang didatangi serombongan patroli NAZI pada awal 1944, menarik untuk dicermati. Saat itu, tentara NAZI menanyakan di mana para pengungsi Yahudi bersembunyi. Tapi Kasem menolak untuk memberitahu. Diam-diam, ia menyembunyikan keluarga Yahudi di salah satu gudang di atas bukit.
Keluarga Halil Frasheri menceritakan pengalamannya yang mencekam saat patroli NAZI menggeledah rumah ke rumah. Ia, melalui pintu belakang, mengajak keluarga Yahudi yang bersembunyi di rumahnya, untuk lari ke dalam hutan.
Namun kisah fenomenal di atas itu semua, terjadi ketika Yahudi mengalami berbgai kekejaman di Eropa, kaum Yahudi di wilayah Utsmani mersakan hidup di tanah air. Selama ratusan tahun mereka tinggal di sana, menikmati kebebasan beragama dan berbagai perlindungan sebagai kaum minoritas atau ahlud dimah. Selama itu, kaum Yahudi tidak berfikir untuk berpisah dari Ustmani.
Kondisi Yahudi di Ustmani itu begitu bertolak belakang dengan perlakuan yang diterima Yahudi di dataran Eropa sehingga mereka harus mengungsi besar-besaran, terutama ke wilayah Utsmani. Padahal ketika Spanyol berada di bawah pemerintahan Islam, kaum Yahudi mendapat perlakuan yang baik.
Oleh karenanya, Martin Gilbert, dalam Atlas of Jewish Civilization mencatat bagaimana kebijaksanaan penguasa muslim Spanyol terhadap Yahudi. Dia katakan bahwa penguasa muslim juga memperkejakan sarjana Yahudi sebagai kecintaan mereka terhadap Sains dan ilmu pengetahuan.
sumber
Pesan yang Tak Pernah Hilang dari Film Disney
ADA pesan dari semua film kartun produk Disney yang tidak pernah hilang yaitu tentang keharusan untuk memerangi penjahat dan musuh-musuh dunia agar tercipta dunia dengan kebahagian.
Hanya masalahnya kerap kali Disney membuat simbol kejahatan dan para penjahat dengan sosok Islam. Dan pembuatan karakter jahat dengan tokoh yang bernampilan Islam bukan hanya sekali namun berulang-kali karakter ini dibuat. Kebetulan?
Di antaranya adalah sekitar tahun 1982 Disney pernah memproduksi sebuah film kartun yang mengisahkan tentang kucing terbang. Cerita-nya adalah ada sebuah planet yang seluruhnya adalah orang-orang kuat dan hebat. Di hadapan mereka penduduk bumi sangat terbelakang dan lemah.
Singkat cerita sang kucing terbang ternyata bisa berhubungan dengan seorang ilmuwan Amerika dalam ceritanya. Lalu keduanya bersepakat untuk menghadapi satu kelompok penjahat yang berusaha untuk mendapatkan gelang-gelang kucing agar dapat menguasai dunia.
Sekelompok penjahat yang dimaksud dalam kisah ini adalah orang-orang Arab, yang menyandang nama-nama Arab seperti: Ahmad, Muhammad, Zakariya dan Ali. Dan anehnya untuk peran dari karakter jahat di film ini, Disney dengan sengaja langsung mendatang-kan orang arab asli yang berbicara dengan dialek badui.
Pada tahun 1991, Disney mengeluarkan film kartun dengan judul “Aladdin” yang menjelekkan bangsa Arab dan kaum muslimin. Dikisahkan tentang adanya kekuatan jahat yang di dalamnya ber-satu potensi sihir dan jin yang masuk ke dalam dunianya. Kekuatan jahat ini me-iliki keinginan untuk membelah atom agar menjadi kekuatan peng-hancur.
Pekerjaan ini dilakukan oleh laki-laki Arab yang sangat jahat yang bernama Ja’far dengan gambaran fisik memiliki hidung yang mancung seperti orang-orang Arab pada umum-nya. Selain itu karakter jahat ini digambarkan memakai pakaian khas Timur Tengah (seperti jubah, gamis) dan berjanggut lebat. Gambaran penjahat seperti ini bukan hanya sekali namun sudah berulang karakter ini dimunculkan.
sumber: sumber
Hanya masalahnya kerap kali Disney membuat simbol kejahatan dan para penjahat dengan sosok Islam. Dan pembuatan karakter jahat dengan tokoh yang bernampilan Islam bukan hanya sekali namun berulang-kali karakter ini dibuat. Kebetulan?
Di antaranya adalah sekitar tahun 1982 Disney pernah memproduksi sebuah film kartun yang mengisahkan tentang kucing terbang. Cerita-nya adalah ada sebuah planet yang seluruhnya adalah orang-orang kuat dan hebat. Di hadapan mereka penduduk bumi sangat terbelakang dan lemah.
Singkat cerita sang kucing terbang ternyata bisa berhubungan dengan seorang ilmuwan Amerika dalam ceritanya. Lalu keduanya bersepakat untuk menghadapi satu kelompok penjahat yang berusaha untuk mendapatkan gelang-gelang kucing agar dapat menguasai dunia.
Sekelompok penjahat yang dimaksud dalam kisah ini adalah orang-orang Arab, yang menyandang nama-nama Arab seperti: Ahmad, Muhammad, Zakariya dan Ali. Dan anehnya untuk peran dari karakter jahat di film ini, Disney dengan sengaja langsung mendatang-kan orang arab asli yang berbicara dengan dialek badui.
Pada tahun 1991, Disney mengeluarkan film kartun dengan judul “Aladdin” yang menjelekkan bangsa Arab dan kaum muslimin. Dikisahkan tentang adanya kekuatan jahat yang di dalamnya ber-satu potensi sihir dan jin yang masuk ke dalam dunianya. Kekuatan jahat ini me-iliki keinginan untuk membelah atom agar menjadi kekuatan peng-hancur.
Pekerjaan ini dilakukan oleh laki-laki Arab yang sangat jahat yang bernama Ja’far dengan gambaran fisik memiliki hidung yang mancung seperti orang-orang Arab pada umum-nya. Selain itu karakter jahat ini digambarkan memakai pakaian khas Timur Tengah (seperti jubah, gamis) dan berjanggut lebat. Gambaran penjahat seperti ini bukan hanya sekali namun sudah berulang karakter ini dimunculkan.
sumber: sumber
Anak Muslim 10 tahun di New York ditendang dari bus karena ucapkan "bismillah"
Gara-gara berdo’a, seorang anak laki-laki Muslim berumur 10 tahun dikeluarkan dari bus kota dan dipanggil “teroris.”
Menurut laporan New York Post pada Senin (28/10/2013), anak itu merasa kehilangan MetroCard-nya -sebuah kartu yang digunakan untuk pembayaran transportasi bus atau kereta- kemudian ia mengucapkan “bismillahirrahmanirrahiim” untuk membantunya menemukan kartunya itu, mendengar ucapannya itu supir bus yang ditumpanginya marah dan melemparkannya dari bus.
“[Anak itu] mengatakan saat ia sedang berusaha menemukan kartunya sehingga ia bisa” pulang ke rumah,” kata Hyder Naqvi, pengacara keluarga anak itu yang mengajukan tuntutan ke pengadilan atas diskriminasi yang didapatkan anak mereka.
Insiden tersebut terjadi pada Oktober tahun lalu saat anak itu sedang dalam perjalanan pulang dari sekolahnya di Sheepshead Bay sekitar pukul 14:45, menurut gugatan di Pengadilan Federal Brooklyn.
Anak tersebut dan keluarganya merasa didiskriminasi dan menuntut supir bus itu ke pengadilan dengan tuduhan diskriminasi bersifat keagamaan dan hak-hak sipil.
“Dia memang masih anak kecil, tetapi dia telah cukup usia untuk mengetahui apa itu diskriminasi,” kata Naqvi.
Proses hukum sedang berjalan dan anak tersebut telah menemukan kembali kartunya dan dapat kembali menggunakan transportasi umum.
Menurut laporan New York Post pada Senin (28/10/2013), anak itu merasa kehilangan MetroCard-nya -sebuah kartu yang digunakan untuk pembayaran transportasi bus atau kereta- kemudian ia mengucapkan “bismillahirrahmanirrahiim” untuk membantunya menemukan kartunya itu, mendengar ucapannya itu supir bus yang ditumpanginya marah dan melemparkannya dari bus.
“[Anak itu] mengatakan saat ia sedang berusaha menemukan kartunya sehingga ia bisa” pulang ke rumah,” kata Hyder Naqvi, pengacara keluarga anak itu yang mengajukan tuntutan ke pengadilan atas diskriminasi yang didapatkan anak mereka.
Insiden tersebut terjadi pada Oktober tahun lalu saat anak itu sedang dalam perjalanan pulang dari sekolahnya di Sheepshead Bay sekitar pukul 14:45, menurut gugatan di Pengadilan Federal Brooklyn.
Anak tersebut dan keluarganya merasa didiskriminasi dan menuntut supir bus itu ke pengadilan dengan tuduhan diskriminasi bersifat keagamaan dan hak-hak sipil.
“Dia memang masih anak kecil, tetapi dia telah cukup usia untuk mengetahui apa itu diskriminasi,” kata Naqvi.
Proses hukum sedang berjalan dan anak tersebut telah menemukan kembali kartunya dan dapat kembali menggunakan transportasi umum.
Langganan:
Postingan (Atom)